REPUBLIKA.CO.ID, GAZA CITY -- Pemerintah Israel memberikan izin kepada militer untuk memanggil 40.000 tentara cadangan di tengah operasi terhadap kelompok militan Palestina di Gaza. Keputusan diambil dalam rapat kabinet, Selasa (8/7), beberapa jam setelah Israel melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza.
Militer Israel mengatakan sejauh ini belum ada rencana dalam waktu dekat untuk menerjunkan tentara cadangan tetapi persetujuan pemanggilan ini merupakan rencana alternatif bila serangan ke Jalur Gaza perlu diperluas. Pemerintah Israel mengatakan militer mungkin akan menerjunkan pasukan darat ke Gaza untuk menghentikan serangan roket terjadap Israel.
"Kami harus siap untuk mengambil opsi itu," kata juru bicara militer Israel Letnan Kolonel Peter Lerner kepada BBC.
"Kami harus siap untuk eskalasi. Dan sejatinya kami menyiapkan hal ini. Kami telah memanggil sebagian tentara cadangan dan kami mengambil langkah-langkah yang diperlukan di sekitar Jalur Gaza untuk opsi itu," tambah Letnan Kolonel Lerner.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan sedikitnya tujuh orang tewas dan 70 orang mengalami luka-luka dalam serangan udara Israel di Gaza. Presiden Palestina Mahmoud Abbas memperingatkan Israel untuk tidak menyebabkan eskalasi.