Oleh: Heri Purwata
Paling laris
Di antara beragam makanan yang dijajakan di Pasar Sore Kauman, kicak adalah salah satu yang laris. Kudapan ini diburu sebagai takjil berbuka puasa.
''Rasanya manis dan mengenyangkan perut," kata Sutiyah, warga Kauman yang menjual beragam makanan kecil, termasuk kicak.
Kicak adalah kudapan yang terbuat dari jadah atau ketan diberi parutan kelapa dan gula. Untuk melengkapi cita rasa, di atasnya diberi beberapa potongan buah nangka dan daun pandan. Saat dimakan, kicak terasa lembut, manis, dan gurih. Cita rasa gurih itu berasal dari parutan kelapa yang dibubuhi garam.
Sementara, nangka dan daun pandan membuat aroma kudapan ini wangi mengundang selera. Satu porsi kicak terdapat dua potong jadah berukuran kecil yang dibungkus dalam kemasan plastik mika. Namun, ada pula penjual yang menjaga kekhasan kudapan ini dengan membungkusnya menggunakan daun pisang.
Menurut Sutiyah, membuat kicak mudah dan tidak membutuhkan waktu lama. ''Tetapi, menyangrai kelapa mudanya harus sampai masak agar kicak tidak cepat basi," kata wanita berusia 63 tahun ini.
Meski saat ini masyarakat mengenal kicak sebagai makanan kecil yang terbuat dari ketan, pada awalnya penganan ini konon terbuat dari singkong atau ubi kayu. Namun, seiring perjalanan waktu, singkong tergeser oleh ketan.
Walau bahan baku utama berubah, bukan berarti penikmat kicak berkurang. Buktinya, dari Ramadhan ke Ramadhan, kicak senantiasa diburu. Maklum, takjil ini hanya ada pada bulan Ramadhan, utamanya di Pasar Sore Kauman.
Jadi, jika Anda berniat berburu kicak di pasar tiban ini, pastikan tidak terlambat. Satu jam setelah pasar ini buka, dipastikan kicak ''lenyap'' dari lapak pedagang.
Kudapan lezat nan langka ini konon telah ada sejak 1950-an. Pembuatnya adalah Mbah Wono, yang menjual kicak selama bulan Ramadhan. Sejak itu, kicak berkibar sebagai makanan khas Ramadhan di kampung Kauman.
Sementara, ada pula yang meyakini, kicak merupakan takjil kegemaran Sultan Hamengku Buwono VII. Secara turun-temurun, kudapan itu kemudian dibuat pula oleh warga kampung Kauman pada setiap Ramadhan.