Kamis 10 Jul 2014 08:46 WIB

Kerry Berusaha Padamkan Konflik Timur Tengah

John Kerry
Foto: Alastair Grant/AP
John Kerry

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry berada di Tiongkok, Rabu, tetapi tidak menghentikannya untuk terlibat dengan para pemimpin Timur Tengah dan lain-lain dalam upaya menghentikan eskalasi kekerasan Israel-Palestina.

Dengan roket-roket Hamas menghujani Israel, dan negara Yahudi meluncurkan serangan udara hukuman di Gaza di mana operasi dua hari telah meninggalkan 57 warga Palestina tewas, Kerry bersandar pada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmud Abbas agar kedua pihak menahan diri.

"Menlu Kerry berbicara dengan Perdana Menteri Netanyahu pagi ini, dan dia berencana untuk berbicara dengan Presiden Abbas selama 24 jam ke depan," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri Jen Psaki kepada wartawan di Washington.

Itu adalah pembicaraan ketiga Kerry dengan Netanyahu sejak Jumat.

Diplomat AS itu juga telah berbicara melalui telepon dengan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon serta menteri luar negeri Qatar, sebagai bagian dari apa yang Psaki gambarkan sebagai Kerry "mencapai dan berdiskusi mengenai langkah maju dengan para pemimpin regional."

Koordinator Gedung Putih untuk Timur Tengah, Philip Gordon, berada di Yerusalem dan Tepi Barat untuk bertemuan dengan Abbas dan pejabat Israel, Rabu.

sementara Kerry telah menelepon para pemimpin dunia "karena kami terus mengevaluasi situasi dan mencari cara-cara untuk menghentikan serangan roket," tambah Psaki.

"Sangat penting pada titik ini, pada waktunya, untuk melihat apakah semua pihak dapat mengambil langkah-langkah untukmeredakan situasi."

Dia mengatakan Kerry akan membawa pesan yang sama kepada Abbas.

"Presiden Abbas telah mengutuk berbagai serangan, serta peristiwa tragis baru-baru ini berkaitan tiga remaja Israel, dan menlu hanya akan melakukan diskusi tentang jalan ke depan," kata Psaki, mengacu pada penculikan dan pembunuhan terhadap tiga pemuda Israel yang memicu putaran terakhir kekerasan.

Psaki mengatakan, Washington tetap sangat prihatin tentang korban sipil, dan bahwa Kerry meminta kedua belah pihak untuk kembali ke gencatan senjata 2012 sesegera mungkin.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement