Kamis 10 Jul 2014 16:27 WIB

Muslim Lesotho Mendamba Masjid Agung (3-habis)

Masjid
Foto: AP
Masjid

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Fuji Pratiwi

Hingga kini, Muslim Lesotho belum memiliki masjid agung.

Meski terletak di Afrika Selatan, masjid itu menjadi bagian penting Muslim Lesotho karena mereka ikut membantu dana operasionalnya.

Sebelumnya, Pemerintah Libya juga pernah menawarkan bantuan untuk pembangunan masjid di Maseru. Namun, karena ada perbedaan sikap politik di internal Pemerintah Lesotho, rencana itu tak pernah berbuah hasil.

Komunikasi antara Muslim Lesotho cukup kuat. Itu lantaran jumlah mereka yang masih sedikit meski jumlahnya terus meningkat.

Sai Orhan, dalam An Unusual Country: Lestho di Todays Zaman, menulis, di ibu kota Lesotho, Maseru, mayoritas Muslim merupakan pendatang dari India dan Pakistan.

Mereka bekerja sebagai pedagang. Tak ada satu masjid pun yang bisa ditemui di  ibu kota negara bekas wilayah jajahan Inggris dan merdeka pada 1966 itu.

Menurut catatan Islamic Finder, hanya ada beberapa tempat kegiatan komunitas Muslim di Lesotho. Di Maseru, ada Moosa Group of Companies dan Maseru Islamic Institute.

Di Leribe, pusat kegiatan umat Islam berada di Lesotho Islamic Center, Madina Masjid, dan Maputsoe Anwary Junior School. Di Butha-Buthe ada Lesotho Muslim Congregation.

Semua Muslim di Lesotho adalah Muslim Suni. Mereka tidak menerapkan sistem syariah dan berupaya menekan segala kegiatan yang mencurigakan dan dianggap ekstrem.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement