REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Bentrokan antara tentara Ukraina dan kelompok separatis pro-Rusia terus berlanjut. Sebanyak tiga tentara Ukraina tewas dan 27 lainnya terluka dalam sebuah bentrokan yang terjadi, Kamis (10/7).
Pascagencatan senjata yang dihentikan oleh Presiden Ukraina, Petro Poroshenko secara sepihak, bentrokan antara pasukan militer dan kelompok pro-Rusia terus meningkat. Poroshenko telah mengumumkan, operasi militer akan terus digencarkan untuk merebut kembali wilayah yang dikuasai kelompok separatis.
Pekan lalu, pasukan pemerintah berhasil mengambil alih kembali wilayah Slaviansk. Namun, kekuatan kelompok pro-Rusia tetap aktif di Donetsk, kota yang dihuni oleh lebih dari 90 ribu warga. Selain itu, kekuatan kelompok separatis ini masih cukup besar di sekitar Luhansk, wilayah yang dekat dengan perbatasan Rusia.
Poroshenko berjanji akan terus menekan memukul kekuatan kelompok melalui operasi militer yang tengah diselenggarakan. Ia juga mengatakan telah merekrut anggota baru yang berasal dari warga di Ukraina Timur untuk membantu pasukan Ukraina.
Meski telah mengintensifkan serangan pada kelompok pro-Rusia dan berjanji merebut kembali wilayah di Ukraina Timur, Poroshenko tetap mengesampingkan serangan udara. Ia mengatakan tidak akan melakukan serangan udara, juga meluncurkan bom artileri. Hal ini disebabkan banyak penduduk sipil yang berada di wilayah-wilayah yang dikuasai kelompok pro-Rusia, terutama Donetsk.