REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Federasi Jurnalis Internasional (IFJ) mengutuk keras pembunuhan pekerja media Palestina Hamid Shibab di Gaza, Rabu (9/7) malam. Shibab yang bekerja sebagai sopir bagi kantor berita Media 24 terbunuh saat roket Israel meghantam mobilnya di Jalur Gaza.
Presiden IFJ Jim Boumelha dalam pernyataannya mengatakan meminta otoritas Israel melakukan investigasi menyeluruh atas serangan tersebut untuk memastikan keadilan ditegakkan.
"Situasi bagi jurnalis yang meliput pertempuran antara Israel dan Hamas semakin genting. Kami meminta perusahaan media melindungi keselamatan jurnalisnya di kawasan itu dan tidak menempatkan mereka di situasi yang berpotensi bahaya," kata Boumelha seperti dikutip dari Kantor Berita Kuwait (KUNA), Kamis (10/7).
Boumelha mendesak seluruh jurnalis lokal dan internasional yang meliput untuk melakukan tindakan pencegahan dan tetap berlindung. Dia menambahkan tidak ada berita yang setara dengan hilangnya sebuah nyawa. IFJ yang berbasis di Brussels, Belgia mewakili lebih dari 600 ribu jurbnalis di 134 negara.