REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Sejumlah warga di Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru, Riau merusak jalan dengan cara menggalinya dan menebarkan ikan lele sebagai protes atas kondisi jalan tersebut.
"Kalau tidak dengan aksi begini, maka tidak ditanggapi oleh pemerintah," kata koordinator warga Usman (38) ditemui di Pekanbaru, Kamis.
Pernyataan tersebut terkait jalan Riau ujung dekat tugu Mari Menabung yang rusak parah sejak delapan bulan lalu, hingga kini belum juga ada perbaikan.
Jalan nasional yang dapat menghubungkan Kota Dumai dan Medan, Sumatera Utara itu kondisinya rusak parah, debu beterbangan ketika kendaraan melintas dan seperti kubangan kerbau bila hujan turun.
Lebih lanjut Usman mengatakan, ia pernah menyampaikan protes kepada Pemkot Pekanbaru melalui aparat terkait tapi belum ada tanggapan serius untuk perbaikan. Warga juga pernah menyampaikan ke anggota DPRD Kota Pekanbaru dari daerah pemilihan Tampan dan Payung Sekaki, tapi belum juga ada reaksi.
"Langkah terbaik yakni merusak kembali jalan itu kemudian disiram dengan air, maka ada genangan lalu memelihara lele," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT mengatakan pihaknya tidak memiliki kewenangan dalam perbaikan jalan Riau ujung dan jalan Siak II tersebut karena merupakan jalan nasional.
"Perbaikan jalan itu adalah kewenangan pemerintah pusat karena menghubungkan antarprovinsi," katanya.