REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden Prancis Francois Hollande menyatakan prihatin atas serangan yang menyebabkan banyak kematian di Gaza, Kamis (10/7). Pernyataan kontras ini ia nyatakan, sehari setelah membenarkan Israel atas serangan yang mereka lakukan di Gaza.
Sebelumnya, kelompok sayap-kiri Prancis telah mengkritik keras tindakan Hollande dalam memberi solidaritas pada Israel. Kelompok ini mengecam Hollande, karena tidak prihatin atas kematian banyak warga sipil Palestina di Gaza.
"Presiden Hollande menyatakan keprihatinan atas situasi di Gaza dan menyesali operasi militer Israel yang telah menyebabkan banyak warga Palestina menjadi korban," ujar pernyataan yang dikeluarkan kantor kepresidenan Prancis, dilansir Reuters, Kamis (10/7).
Dalam pernyataan itu, Hollande juga menyebutkan bahwa keamanan warga sipil Palestina perlu dijamin. Ia meminta eskalasi Israel segera diakhiri dan gencatan senjata harus dilakukan kedua belah pihak seperti 2012 lalu.
Sedikitnya 78 warga Palestina telah tewas dalam serangan intensif yang diluncurkan Israel selama tiga hari. Serangan yang awalnya ditujukan untuk memukul mundur kekuatan Hamas, berubah menjadi bom bardir terhadap banyak warga sipil, bahkan anak-anak di Gaza.
Sementara itu, meski Israel mengatakan serangan dilakukan karena Hamas meluncurkan roket ke wilayahnya, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dalam insiden itu. Bahkan, Haaretz melaporkan banyak warga Israel dan wisatawan asing yang berkeliaran di sepanjang jalan di Kota Tel Aviv untuk menikmati liburan musim panas.