REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Kemanusiaan Global Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersiap memberangkatkan tim Simpathy Of Solidarity (SOS) Palestine. Acara digelar di Masjid Istiqlal, Jakarta setelah shalat Jumat berjamaah.
Presiden ACT, Ahyudin, mengatakan bantuan dari masyarakat Indonesia diwujudkan dalam bentuk paket pangan, peralatan medis dan obat-obatan, dan energi (alat pembangkit listrik dan bahan bakarnya). "Gaza gelap gulita di malam hari karena fasilitas listrik banyak yang hancur akibat bombardir Zionis Israel," katanya di Jakarta, Jumat (11/7).
Ahyudin menjelaskan tim yang dikirim ke Gaza itu terdiri dari tenaga medis dan logistik. Mereka akan mengirim bantuan ke Gaza City. Mengingat kondisi Gaza City saat ini masih genting, ia menjelaskan, koordinator dan anggota tim diminta untuk membuat surat wasiat dari pihak keluarga.
''Bagaimana pun keberangkatan tim kemanusiaan ini berisiko karena masuk ke wilayah yang sedang terjadi perang. Untuk itu perlu membuat surat wasiat bagi keluarga,'' kata Ahyudin.
Ahyudin menyerukan agar seluruh umat Islam segera merespon bantuan semacam ini dengan sebaik-baik sikap. ''Mari kita tunjukkan kepedulian sebagai hamba kepada hamba-Nya yang sedang terkena musibah kemanusiaan di Palestina.''