Ahad 13 Jul 2014 13:09 WIB

Pengungsi Sinabung Butuh 130 Ribu Lembar Seng

Red: Julkifli Marbun
 Lava pijar mengalir di lereng Gunung Sinabung difoto dari Desa Gamber, Karo, Sumut, Minggu (29/6) malam.
Foto: Antara/Endro Lewa
Lava pijar mengalir di lereng Gunung Sinabung difoto dari Desa Gamber, Karo, Sumut, Minggu (29/6) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gunung Sinabung kembali meletus disertai awan panas guguran, lava pijar, dengan jarak luncur 4 km ke arah selatan pada Sabtu (12/7) pukul 23.05 WIB. Lama letusan 267 detik. Hujan abu terjadi di beberapa tempat di Karo. Tidak ada penambahan jumlah pengungsi akibat letusan tersebut.

Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) melalui keterangan persnya, Ahad (13/7) menjelaskan, saat ini masih terdapat 14.130 jiwa (4.392 KK) sebagai pengungsi terdiri dari 10.447 jiwa (3.143 KK) di 23 titik penampungan dan 3.683 jiwa (1.258 KK) di rumah sewa.

Tujuh desa dan satu dusun masih harus mengungsi sesuai rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) adalah 3 desa di radius kurang 3 km yang harus direlokasi yaitu dari desa Simacem, Sukameriah, dan Bekerah dengan jumlah penduduk 1.212 jiwa (354 KK), dan 4 desa dan 1 dusun di radius 3-5 km di mulut bukaan kawah yaitu Desa Gurukinayan, Berastepu, Gamber, Kutatonggal, dan Dusun Sibintun sebanyak 2.142 jiwa (654 KK).

"Kepala BNPB, Syamsul Maarif, telah memerintahkan penangan pengungsi dapat dituntaskan secara cepat bersama Pemda Sumut dan Karo. Sejak 25-5-2014 tanggung jawab penanganan Sinabung telah diserahkan kepada Gub. Sumut karena masalah ditangani saat ini adalah masalah rutin penanganan pengungsi," jelasnya.