REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV-- Media berpengaruh di Israel, Haaretz, mendesak PM Benyamin Netanyahu mengakhiri semua serangan udara ke Jalur Gaza. Selain hanya menimbulkan korban jiwa yang tak ada sangkut pautnya dengan Hamas, Haaretz menegaskan serangan selama enam hari ini sudah cukup untuk memperingatkan Hamas.
"Israel sudah memberi tanda yang jelas kepada Hamas dan itu sudah cukup," demikian isi editorial Haaretz yang dikutip dari situs onlinenya, Ahad (13/7).
Puluhan misil sudah dilesakkan Angkatan Bersenjata Israel (IDF) dan menghancurkan ratusan bangunan di Kota Gaza. Sebaliknya, Hamas memang meluncurkan rudal namun itu sama sekali tidak berarti bagi Israel.
Menurut Haaretz, rudal-rudal Hamas hanya merusak rumah di Israel, sementara di Gaza misil Israel membunuh orang-orang tak bersalah, anak-anak, perempuan, dan orang tua. Hingga Ahad ini, sudah lebih dari 100 warga Gaza meninggal akibat serangan Israel.
Serangan yang menyebabkan "collateral damage" (jatuhnya korban sipil tak bersalah yang tidak bisa dihihdarkan) ini, kata Haaretz, sudah harus benar-benar diakhiri. Mimpi Netanyahu untuk menerobos masuk Gaza dan menguasai wilayah itu hanya merupakan imajinasi.