Senin 14 Jul 2014 07:38 WIB

Tol Samarinda-Balikpapan Ditargetkan Tuntas dalam Dua Tahun

Pembebasan lahan untuk jalan tol.
Foto: Republika/Rusdy Nurdiansyah
Pembebasan lahan untuk jalan tol.

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak menargetkan pembangunan jalan ton Samarinda-Balikpapan sepanjang 99,2 kilometer akan tuntas dan bisa dioperasikan dalam waktu satu setengah hingga dua tahun.

"Setelah mendapat kepastian akan mendapat tambahan dana APBN untuk pembiayaan jalan tol sebesar Rp1,5 triliun pada 2015. Saya yakin dalam waktu 1,5 tahun hingga 2 tahun ke depan, jalan tol sudah bisa dioperasikan," katanya di Samarinda, Ahad.

Usai rapat koordinasi dengan Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kementerian Koordinator Perekonomian, Luky Eko Wuryanto di Balikpapan, ia mengatakan untuk tahap awal, jalan tol kemungkinan bisa dioperasikan dari titik nol kilometer (di daerah Batakan, Balikpapan) hingga Samboja sepanjang 36,16 km.

"Pemprov dan pemerintah pusat sudah sepakat untuk fokus menuntaskan pekerjaan pada paket I sepanjang 25,07 km dan paket V sepanjang 11,09 km. Pekerjaan ini mungkin selesai dalam waktu 1,5 tahun hingga dua tahun ke depan dan bisa segera dioperasikan. Paling tidak dari titik nol kilometer hingga Samboja," kata Awang Faroek.

Fokus untuk paket I dan V tersebut, menurut dia, akan mendapat dukungan dana APBN sebesar Rp 1,5 triliun. Sedangkan APBD Kaltim sisa dari program "multiyears contract" masih sekitar Rp 500 miliar. 

"Penyelesaian paket I dan V tersebut dinilai sangat tepat, sebab jika semua pekerjaan jalan tol bisa diselesaikan, maka setidaknya jalan tol sudah bisa dioperasikan dari titik nol di Balikpapan hingga Samboja," ujarnya.

Awang Faroek juga menyebut kemungkinan usul tambahan pembiayaan jalan tol melalui pembahasan dan persetujuan DPRD Kaltim.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement