Senin 14 Jul 2014 23:25 WIB

Penindakan Calo Tiket Perlu Kerja Sama Banyak Pihak

Pemudik (ilustrasi)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Pemudik (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan EE Mangindaan mengatakan penindakan calo tiket terutama selama arus mudik-balik Idul Fitri 1435 Hijriah/2014 Masehi memerlukan kerja sama dari berbagai pihak seperti petugas dan masyarakat.

"Praktik-praktik calo merupakan salah satu hal yang harus dicegah oleh pasukan siaga yang terdiri dari polisi dan petugas keamanan. Selain itu, perlu ada laporan-laporan dari masyarakat (penumpang) untuk membantu petugas," kata Mangindaan di Jakarta, Senin (14/7).

Menteri sendiri mengatakan telah memberikan instruksi kepada jajarannya agar menindak para oknum yang terlibat melakukan praktik percaloan.

"Saya minta agar mereka mencegah dan menindak calo tiket dan mencegah adanya kenaikan tarif tiket yang tidak sesuai batas atas tarif. Jika terus dibiarkan hanya akan merugikan masyarakat."

"Tidak ada penaikan tiket di atas batas yang ditentukan. Selalu berikan sanksi, siapa yang tahu ada praktik percaloan laporkan. Ada pengawasan dan ada pengaduan dari masyarakat, itu saling melengkapi," kata dia.

Sementara itu, menhub mengatakan jika ada pihak dari petugas yang memainkan harga tiket agar dilaporkan. "Mereka sebagai petugas akan dijerat PP Nomor 53," katanya.

Secara umum transportasi umum harus mampu membuat seluruh penumpang dapat terlayani dengan baik jangan sampai terlantar. "Jangan sampai ada yang terlantar," kata Mangindaan.

Menteri Perhubungan sendiri memperkirakan jumlah penumpang berbagai moda transportasi meningkat di saat arus mudik-balik lebaran tahun ini. Salah satunya, dari moda angkutan laut yang diperkirakan akan meningkat 3 persen.

"Diperkirakan meningkat 3 persen dibandingkan Lebaran 2013," kata dia.

Lebih lanjut, dia mengatakan penumpang angkutan laut tahun ini akan mencapai 1.573.986 atau meningkat 45.845 dari tahun 2013 sebesar 1.528.141.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement