REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--- Kehadiran pasar tumpah yang memakan bahu jalan terus menjadi persoalan saat arus mudik. Sejauh ini jumlah pasar tumpah di jalur mudik sendiri cukup banyak. Mulai dari Rancaekek, Kabupaten Bandung, Malangbong dan Leles, Kabupaten Garut (jalur selatan) serta sejumlah titik di jalur pantai utara.
Anggota Komisi D DPRD Jabar, Zulkifli Chaniago, meminta agar pasar tumpah segera ditertibkan oleh pemerintah. Ia berharap peran pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk berperan aktif agar kehadiran pasar tumpah tidak mengganggu arus mudik.
"Sebetulnya yang harus lebih berperan pemerintah kabupaten/kota karena kewenangannya ada di mereka," ujar Zulkifli kepada wartawan di kantor DPRD Jabar, belum lama ini.
Menurut Zulkifli, seharusnya pemerintah kabupaten/kota memiliki strategi khusus untuk menangani persoalan pasar tumpah ini. Pemerintah juga, harus menggandeng aparat kepolisian dalam menertibkan persoalan tersebut.
"Jadi tidak melulu harus pemerintah provinsi saja," katanya.
Zulkifli melihat kondisi jalur mudik di Jabar relatif siap dilalui. Meski begitu, perlu diperhatikan strategi pengaturan lalu lintas dari aparat kepolisian dan dinas perhubungan, terutama menyangkut buka-tutup jalur dan penyiapan jalur alternatif.
"Jadi kalau infrastruktur sudah tidak bermasalah, seperti (jalur) Lingkar Nagreg dan Gentong sudah siap. Tinggal pengaturannya saja oleh aparat setempat," katanya.
Menurut Zulkifli, masih terdapat ruas jalan milik Pemprov Jabar yang bermasalah. Apalagi, di jalur tengah yang menghubungkan Bandung-Sumedang-Cirebon. "Di Sumedang yang mau masuk ke Majalengka, di Tomo, itu masih kurang. Sekarang perbaikan masih berjalan," katanya.