Selasa 15 Jul 2014 11:09 WIB

Pasar Tumpah Masih Jadi Hambatan Bagi Pemudik di Jabar

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: M Akbar
Pasar Tumpah
Foto: ANTARA FOTO
Pasar Tumpah

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--- Kehadiran pasar tumpah yang memakan bahu jalan terus menjadi persoalan saat arus mudik. Sejauh ini jumlah pasar tumpah di jalur mudik sendiri cukup banyak. Mulai dari Rancaekek, Kabupaten Bandung, Malangbong dan Leles, Kabupaten Garut (jalur selatan) serta sejumlah titik di jalur pantai utara.

Anggota Komisi D DPRD Jabar, Zulkifli Chaniago, meminta agar pasar tumpah segera ditertibkan oleh pemerintah. Ia berharap peran pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk berperan aktif agar kehadiran pasar tumpah tidak mengganggu arus mudik.

"Sebetulnya yang  harus lebih berperan pemerintah kabupaten/kota karena kewenangannya ada di mereka," ujar Zulkifli kepada wartawan di kantor DPRD Jabar, belum lama ini.

Menurut Zulkifli, seharusnya pemerintah kabupaten/kota memiliki strategi khusus untuk menangani persoalan pasar tumpah ini. Pemerintah juga, harus menggandeng aparat kepolisian dalam menertibkan persoalan tersebut.

"Jadi tidak melulu harus pemerintah provinsi saja," katanya.

Zulkifli melihat kondisi jalur mudik di Jabar relatif siap dilalui. Meski begitu, perlu diperhatikan strategi pengaturan lalu lintas dari aparat kepolisian dan dinas perhubungan, terutama menyangkut buka-tutup jalur dan penyiapan jalur alternatif.

"Jadi kalau infrastruktur sudah tidak bermasalah, seperti (jalur) Lingkar Nagreg dan Gentong sudah siap. Tinggal pengaturannya saja oleh aparat setempat," katanya.

Menurut Zulkifli, masih terdapat ruas jalan milik Pemprov Jabar yang bermasalah. Apalagi, di jalur tengah yang menghubungkan Bandung-Sumedang-Cirebon.  "Di Sumedang yang mau masuk ke Majalengka, di Tomo, itu masih kurang. Sekarang perbaikan masih berjalan," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement