REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Kalangan pekerja wanita Australia memerlukan waktu lebih dari 70 tahun untuk bisa menyamai tingkat gaji pekerja pria, jika standar yang berlaku sekarang terus berlanjut.
Demikian terungkap dalam laporan badan amal Oxfam yang dirilis, Senin (14/7) lalu.
Menurut model perbandingan gaji pria dan wanita di 20 negara maju yang dirilis Oxfam, kalangan wanita masih dibayar lebih rendah dari pekerja pria meskipun pekerjaan mereka sama.
CEO Oxfam Australia Dr Helen Szoke mengatakan, kapasitan pendapatan dan peluang bagi pekerja wanita masih tetap terbatas. "Masih banyak yang perlu dilakukan," ujarnya, baru-baru ini.
Data menunjukkan rendahnya tingkat partisipasi kerja karena harus menjaga anak tanpa dibayar merupakan salah satu alasan mengapa wanita dibayar lebih rendah.
Oxfam meminta forum pertemuan negara-negara G20 di Brisbane akhir tahun ini agar bisa membahas kesenjangan tersebut.
Secara rata-rata, tingkat pendapatan pekerja wanita di Australia, baru mencapai sekitar 65 persen dari tingkat pendapatan pekerja pria.
Dr Szoke mengakui sejumlah negara berusaha keras menutup kesenjangan pendapatan berdasarkan gender, namun menambahkan, masih kurangnya perhatian untuk membuat kebijakan yang memastikan adanya kesetaraan pendapatan.