REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Politisi Senior Partai Golkar, Zaenal Bintang menilai rasa kecewa sejumlah kader partai menjadi penyebab majunya agenda musyawarah nasional (munas). Meski masa bakti Ketum Aburizal (Ical) Bakrie habis pada April 2015, namun ia mendorong tahun ada pergantian pengurus.
Dia mengatakan, bila mengacu pada AD/ART Golkar, munas bisa diselenggarakan paling lambat Desember 2014, namun harus ada keterangan, kepengurusan Ical selesai di tahun depan. Sebab, terlalu banyak kekecewaan yang muncul selama masa kepemimpinannya.
“Kita berkumpul bersama sebagai kader Golkar lintas generasi untuk mendorong percepatan munas karena terlalu banyak kekecewaan dan penyimpangan. Itulah mengapa, munas harus dilakukan dan menjadi harga mati bagi kami,” kata Zaenal, Selasa (15/7).
Sebelumnya, sejumlah kader lintas generasi di Golkar menyelenggarakan jumpa pers terkait seruan penyelamatan partai di Aula Perintis Kemerdekaan, Tugu Proklamasi, Menteng. Selain Fahmi, politisi senior yang hadir antara lain Ginanjar Kartasasmita, Andi Mattalatta dan Zainal Bintang.
Sedangkan poros muda diwakili Andi Sinulingga, Indra J Piliang dan Ketua DPP Partai Golkar Yoris Raweyai. Pertemuan tersebut menginisiasi adanya musyawarah nasional luar biasa (munaslub) untuk melengserkan ketum Golkar karena dianggap gagal dalam berpolitik.