REPUBLIKA.CO.ID, JAKARA --Seperti umat Islam di belahan dunia lain, warga Mesir punya kudapan takjil untuk berbuka. Cita rasanya, jelas khas Timur Tengah.
Chef Yehia El Nahas menuturkan, umumnya masyarakat mesir berbuka dengan kudapan takjil seperti sup, sambousek (sejenis pastel Timur Tengah), baladi salad, dan khoshaf. Khoshaf merupakan sejenis buah-buahan kering yang disiram dengan sirup.
Saat berbuka puasa bersama di masjid, umumnya tempat laki-laki dan perempuan terpisah. Mereka biasa menyantap hidangan berbuka bernama Fatah. Yaitu sepiring besar berisi roti, yang dilengkapi dengan soup, daging dan bawang putih.
Adapula tradisi menarik lainnya saat Ramadhan. Pada pekan pertama puasa, umumnya masyarakat Mesir berbuka di rumah. Selanjutnya pekan kedua kedua, mereka akan bersilaturahmi dengan berbuka puasa di sanak saudara secara bergiliran.
Nah, pada pekan ketiga, warga mulai membersihkan rumah mereka dan membuat penganan untuk Idul Fitri yang bernama kahk. Kahk merupakan kue kering yang ditabur dengan gula bubuk. Di negara asalnya, kue ini disebut sebaga kue gula. Kue kering ini terasa manis dan akan meleleh ketika di makan.
Yang menarik, setiap rumah membuat kue ini dan akan saling mencicipi satu sama lain. “ Ini tradisi perempuan Mesir saat lebaran,” tuturnya.
Tidak hanya itu, setiap Jum’at selama Ramadhan warga Mesir biasa memberikan zakat dalam bentuk uang, makanan, dan daging kepada warga tidak mampu. Zakat tersebut dibebankan bagi siapa saja yang merasa mampu. Sementara setelah shalat Idul Fitri, mereka biasa memberikan sedekah kepada fakir miskin.