REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perhatian luar biasa umat Islam Indonesia dan dunia kepada perkembangan nasib saudara-saudara muslim di Palestina, mendorong Aksi Cepat Tanggap (ACT) untuk membuka kantor perwakilan di Gaza. Pembukaan kantor ini penting, mengingat konflik Israel-Palestina dipastikan bakal berkepanjangan.
Perang mungkin sekali waktu berhenti. Namun efek perang, yang membutuhkan aksi-aksi recovery bagi korban-korban perang, khususnya masyarakat sipil, tidak bisa diselesaikan hanya dalam hitungan hari. Belum lagi masalah insfrastruktur yang hancur atau rusak akibat perang.
''Dengan pembukaan kantor perwakilan ini, ke depan ACT bisa lebih cepat lagi melakukan aksi-aksi bantuan kemanusiaan dari masyarakat Indonesia, baik yang bersifat emergency maupun recovery,'' ujar Presiden ACT, Ahyudin, dalam keterangan tertulisnya kepada Republika, Rabu (16/7).
Tragedi Palestina yang kembali terjadi saat ini, ternyata menimbulkan hal positif, yakni kedekatan emosional dan spiritual yang makin kuat antara umat Islam Indonesia dan Palestina. Maka untuk terus menjalin silaturahim Indonesia-Palestina, harus ada tempat bagi ACT di Gaza yang menjadi sentral komunikasi kemanusiaan antara bangsa Palestina dan Indonesia.
Sebelumnya, dalam acara pelepasan Tim SOS Gaza Palestina, Jumat lalu, Ketua PP Dewan Masjid Indonesia (DMI) KH Syamsuddin mengapresiasi langkah cepat ACT mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza, Palestina.
"Saya sangat mendukung, khususnya ACT, pengiriman relawan ke Palestina. Mereka bisa menjadi relawan duta bangsa Indonesia dalam mewujudkan kepedulian terhadap Palestina," tegas KH Syamsuddin.
Sementara itu, pada Senin (14/7/2014) malam, pukul 23.00 wib ACT telah berhasil mengirim dua orang relawan yakni Andhika P Swasono dan dr. Fakhrur Razi ke Palestina. Mereka akan memasuki Gaza melalui jalur negara tetangga Palestina, Yordania.
''Kami mohon doa kepada seluruh bangsa Indonesia, agar Allah SWT memberikan kemampuan kepada ACT menjalankan amanat yang diberikan bangsa Indonesia untuk rakyat Palestina dengan baik dan sempurna,'' pinta Ahyudin.