REPUBLIKA.CO.ID, GAZA CITY -- Serangan udara Israel kembali menewaskan delapan warga Palestina pada Rabu pagi. Bertambahnya korban jiwa ini membuat jumlah total warga yang tewas lebih dari 200 orang.
Dilansir dari Maan News, di Rafah, Ashraf Abu Shanab (33), dilaporkan telah tewas di kamp Shabura. Sedangkan, Muhammad Abu Audah serta Muhammad Zahouq tewas dalam serangan Israel di rumah keluarga Abu Audah. Empat orang lainnya dilaporkan terluka.
Selain itu, balita berumur lima tahun juga turut tewas setelah jatuh dari gedung menyusul serangan udara Israel yang menargetkan bangunan warga di Rafah. Pejuang Jihad Islam Muhammad al-Dabari turut dinyatakan tewas dalam serangan udara di sebuah gedung bangunan di Rafah. Sedangkan dua orang lainnya tewas di Khan Younis.
Sejumlah serangan yang dilancarkan pada pagi ini ditargetkan pada rumah pejabat senior Hamas, termasuk Mahmoud Zahhar. Namun, tak dilaporkan adanya korban jiwa dalam serangan ini.
Sebelumnya, koresponden AFP melihat adanya selebaran yang disebarkan di Zaytoun. Sedangkan, warga di daerah itu dan di kota lainnya juga mendapatkan pesan sms yang meminta mereka untuk segera evakuasi pada pukul 8 pagi waktu setempat.
Militer Israel mengatakan pihaknya telah mengirimkan pesan ke warga di timur dan utara Gaza dan meminta mereka untuk mengevakuasi diri demi keamanan. Militer juga mengeluarkan pesan serupa ke warga utara Gaza pada Minggu. Akibatnya, sekitar 17 ribu orang mengungsi dan mencari perlindungan di sekolah-sekolah yang dijaga PBB.
Presiden Mahmud Abbas berada di Kairo pada Rabu. Namun masih belum jelas apakah pejabat Hamas melanjutkan pembicaraan gencatan senjata dan apakah pejabat Israel juga pergi ke Mesir.
Usulan gencatan senjata ini mendapat dukungan dari pemerintahan Barat. Pada Senin, pejabat senior PBB mengatakan lebih dari seperempat warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel ini merupakan anak-anak.