REPUBLIKA.CO.ID, ADELAIDE -- Bandara Adelaide akan menanam modal sebesar 1 miliar dolar selama 5 tahun untuk mencetak 3.500 pekerjaan baru, dan mengatasi lonjakan jumlah penumpang.
Dalam rencana itu, pertumbuhan penumpang internasional diprediksi mencapai 6% per tahun. Sementara penumpang domestik diharapkan meningkat lebih dari 4 %, dan jumlah penumpang regional tumbuh lebih dari 3% pada periode yang sama.
Laporan awal juga memprediksi adanya pelipat-gandaan kontribusi bandara tersebut, yang saat ini senilai 2 miliar dolar, kepada perekonomian Australia Selatan.
Direktur Utama Bandara Adelaide, Mark Young, mengatakan, ada rencana menggunakan dana 1 milyar dolar itu untuk membangun infrastruktur. “Kami saat ini memiliki 17 ribu orang yang dipekerjakan di bandara atau di unit bisnis yang berkaitan dengan bandara. Prediksi kami adalah bahwa jumlah tersebut akan berlipat ganda dalam 20 tahun mendatang dari rencana awal ini, dan kami berharap untuk melihat investasi di bandara mencapai 2 milyar dolar pada saat itu tiba,” ungkapnya, baru-baru ini.
Meski demikian, Mark menyebut bahwa batasan-batasan penerbangan yang ada hingga saat ini akan tetap berlanjut.
“Kami tak berusaha mengupayakan perubahan apapun terhadap aturan yang berlaku saat ini, di rencana utama tersebut. Maskapai diminta untuk terbang dalam koridor aturan dan semua proyeksi rencana utama tadi...mengacu pada dasar itu,” jelas Mark.
Rancangan konsep tersebut dipamerkan untuk publik hingga 24 Oktober, sebelum diserahkan ke Pemerintah Federal Australia pada akhir tahun ini.