Rabu 16 Jul 2014 21:06 WIB

Bandara Adelaide akan Buka 3.500 Pekerjaan Baru

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, ADELAIDE -- Bandara Adelaide akan menanam modal sebesar 1 miliar dolar selama 5 tahun untuk mencetak 3.500 pekerjaan baru, dan mengatasi lonjakan jumlah penumpang.

Rencana untuk mengembangkan Bandara Adelaide dapat mengatasi lonjakan jumlah penumpang. (Foto: David Linn)
Bandara ini merilis konsep rencana baru, yang meliputi sasaran pertumbuhan, pekerjaan dan pembangunan selama 20 tahun ke depan, pada 16 Juli.

Dalam rencana itu, pertumbuhan penumpang internasional diprediksi mencapai 6% per tahun. Sementara penumpang domestik diharapkan meningkat lebih dari 4 %, dan jumlah penumpang regional tumbuh lebih dari 3% pada periode yang sama.

Laporan awal juga memprediksi adanya pelipat-gandaan kontribusi bandara tersebut, yang saat ini senilai 2 miliar dolar, kepada perekonomian Australia Selatan.

Direktur Utama Bandara Adelaide, Mark Young, mengatakan, ada rencana menggunakan dana 1 milyar dolar itu untuk membangun infrastruktur. “Kami saat ini memiliki 17 ribu orang yang dipekerjakan di bandara atau di unit bisnis yang berkaitan dengan bandara. Prediksi kami adalah bahwa jumlah tersebut akan berlipat ganda dalam 20 tahun mendatang dari rencana awal ini, dan kami berharap untuk melihat investasi di bandara mencapai 2 milyar dolar pada saat itu tiba,” ungkapnya, baru-baru ini.

Meski demikian, Mark menyebut bahwa batasan-batasan penerbangan yang ada hingga saat ini akan tetap berlanjut.

“Kami tak berusaha mengupayakan perubahan apapun terhadap aturan yang berlaku saat ini, di rencana utama tersebut. Maskapai diminta untuk terbang dalam koridor aturan dan semua proyeksi rencana utama tadi...mengacu pada dasar itu,” jelas Mark.

Rancangan konsep tersebut dipamerkan untuk publik hingga 24 Oktober, sebelum diserahkan ke Pemerintah Federal Australia pada akhir tahun ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement