REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Calon presiden (capres) Indonesia 2014 Prabowo Subianto menyatakan bahwa saat ini ada kekuatan asing yang ingin intervensi mengenai nasib Indonesia.
Meski pemilihan umum presiden (pilpres) 2014 hanya diikuti dua orang calon yaitu dirinya dan Joko Widodo, namun dia merasakan ada kekuatan asing yang ingin ikut campur mempengaruhi nasib Indonesia.
“(Kekuatan asing) itu melakukan upaya-upaya membentuk persepsi opini yang sebetulnya justru menyimpang dari kedaulatan dan roh demokrasi Indonesia itu sendiri,” katanya saat bersilaturahmi di kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur (Jatim), Surabaya, Rabu (16/7).
Padahal, Prabowo mengaku bahwa pihaknya berjuang supaya kekayaan bangsa Indonesia hanya dinikmati untuk rakyat Indonesia. Pihaknya juga ingin supaya bangsa Indonesia bukan didikte bangsa lain melainkan bisa berdiri diatas kaki sendiri.
Meski menginginkan supaya Indonesia bebas dari intervensi asing, namun Prabowo menegaskan bahwa dirinya bukan orang yang anti asing.
“Kami ingin menjadi tetangga yang baik dan dapat hidup damai. Tetapi apakah salah kalau kami ingin kekayaan Indonesia dinikmati warga Indonesia?,” tanya dia.
Prabowo beralasan pihaknya tidak ingin melihat demi hidup damai, rakyat tetap miskin dan sumber daya alam (SDA) Indonesia diambil pihak lain. Namun, kata dia, sikap anti intervensi asing itu digambarkan seolah-olah mengancam bangsa lain.
Yang juga membuatnya prihatin adalah demokrasi yang susah payah dibangun ternyata dirusak dengan politik uang. Tak hanya itu, rakyat Indonesia diakuinya mendapat intimidasi maupun ancaman. Tetapi ia percaya siapa yang benar pada akhirnya akan unggul dan menang.
“Apalagi ulama-ulama telah memberi saya pemahaman bahwa yang benar itu benar dan yang bathil (salah) itu bathil. Jadi kami tetap tegar menegakkan kebenaran, keadilan, kejujuran, mempertahankan bangsa Indonesia dengan ideologinya,” ujarnya.