Kamis 17 Jul 2014 13:38 WIB

Kerja Sama PDIP-Demokrat tak Harus Lewat Megawati dan SBY

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Muhammad Hafil
Pramono Anung
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Pramono Anung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PDI Perjuangan, Pramono Anung mengakui sampai saat ini hubungan antara Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono belum terjalin baik.

Namun itu tidak berarti kerjasama politik PDI Perjuangan dan Demokrat tertutup. "Harus diakui komunikasi belum terjalin baik antara dua pimpinan," kata Pramono kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (17/7).

Kerjasama politik antara PDI Perjuangan dengan Demokrat tidak mesti melalui kedua pimpinan partai. Sebab, kata Pramono, selama ini komunikasi politik antara PDI Perjuangan dengan Demokrat di parlemen tetap terjalin baik.

"Tidak harus melalui kedua pimpinan. Kalau dilihat di DPR meski berseberangan tidak terlalu ada hambatan," ujarnya.

Mantan Sekretaris Jendral DPP PDI Perjuangan ini mengatakan dirinya menghargai apabila ada partai dari kubu Prabowo-Hatta yang mulai membangun komunikasi politik dengan Jokowi.

Kendati begitu, Pramono enggan berspekulasi partai mana dari kubu Prabowo-Hatta yang nantinya akan diajak bekerjasama di pemerintahan. "Itu bagian dari demokrasi," ujarnya.

Saat ini PDI Perjuangan dan partai-partai politik lain tengah berkonsentrasi mengikuti proses hitung suara pilpres di KPU. Pramono berharap pemenang pilpres tidak merasa jumawa dengan merendahkan pihak yang kalah. "Yang penting menang jangan mabuk yang kalah jangan direndahkan," katanya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement