REPUBLIKA.CO.ID, GLASGLOW -- Layaknya jutaan umat Muslim di penjuru dunia, umat Islam di Glasgow menyambut bulan Ramadhan dengan cara mereka sendiri. Mereka memiliki cara tersendiri yang telah dilakukan bertahun-tahun dalam menyambut bulan suci Ramadhan di Skotlandia.
"Tingkat kesadaran menyambut bulan Ramadan di Glasgow cukup tinggi, ini karena pemberitaan media dan proses integrasi yang mulus,” ucap asisten Imam di Masjid Al’Furqon di Carrington Strret, Mohammed Ishaz, seperti dilansir onislam.net, Kamis (17/7).
"Mereka menghormati itu." , lanjutnya.
Baginya, Ramadhan di Glasgow berbeda dengan negara-negara muslim seperti Saudi dan Pakistan. Siang hari yang lebih lama membuat banyak orang orang sulit untuk menjalankan puasa. Pun di Pakistan, yang cuacanya begitu panas.
“Walaupun di sini siang lebih panjang, tapi tidak akan merasa haus. Ini tentang kesulitan yang sama,” tambahnya.
Untuk memperkenalkan bulan suci Ramadhan kepada masyarakat, Masjid Al’Furqan mengadakan diskusi dengan beberapa sesi. "Beberapa orang mengatakan, 'Kami telah melewati masjid selama 30 tahun, dan kami selalu bertanya-tanya apa yang terjadi di dalam," Haq Nawaz Ghani, seorang asisten di masjid.
Salah satu bulan paling suci dalam kalender Islam yaitu Ramdhan. Bagi setiap muslim menjauhkan dirinya dari makan, minum, rook dan seks selama berpuasa. Kecuali orang sakit dan mereka yang bepergian tidak puasa terutama karena menghindari resiko.
Di seluruh dunia, umat Islam mengamati Ramadhan dengan seperangkat ritual tradisional, termasuk pertemuan keluarga pada buka puasa, pelajaran agama, doa malam khusus dan membantu orang miskin.
Skotlandia adalah rumah bagi lebih dari 500.000 Muslim, membuat kurang dari satu persen dari populasi. Muslim merupakan kelompok agama terbesar kedua di negara ini, yang memiliki tiga puluh masjid.