REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dompet Dhuafa menyerukan masyarakat menggalang dana bantuan bagi warga di Jalur Gaza, Palestina, yang sedang mengalami gempuran dari tentara zionis Israel. "Kita mengharapkan masyarakat Indonesia bersatu menggalang bantuan bagi masyarakat Palestina lewat dana," kata GM Social Development Dompet Dhuafa Muhammad Sabeth Abilawa di Jakarta, Kamis (17/7).
Sabeth menyatakan bantuan yang melalui Yayasan Dompet Dhuafa lebih baik berbentuk dana karena tergolong praktis dan tidak perlu dipusingkan dengan masalah biaya pengiriman barang. "Di sana kita telah memiliki relawan, namanya Jommah Al Nazar. Jadi lebih baik transfer saja, biar relawan kita yang menyalurkannya," katanya.
Sabeth menjelaskan, dana dari Indonesia di Gaza digunakan untuk membeli sembako, obat-obatan, pakaian dan mendanai sayap bantuan Dompet Dhuafa di daerah Jabaliyah, yang bernama Gaza Food Bank. Gaza Food Bank yang telah berdiri sejak 2010 merupakan lembaga yang berbasis kemandirian pangan bagi warga Palestina khususnya keluarga miskin, janda, dan anak yatim, ujar Sabeth.
Pada 2010, katanya, Gaza Food Bank itu punya pabrik roti dan peternakan kelinci. Namun 2012 pabrik roti hancur akibat tertembak rudal. Sabeth juga mengatakan Gaza Food Bank yang didirikan di atas tanah seluas 250 meter persegi itu bertujuan mendukung ketahanan pangan warga Paletina melalui pemusatan peternakan.
Gagasan didirikannya Gaza Food Bank karena kondisi kehidupan warga Palestina, terutama jalur Gaza yang lumpuh akibat embargo di Gaza, sehingga suplai logistik pangan terhambat. "Serangan Israel itu membuat kehidupan masyarakat Gaza menderita. Sebagai sesama manusia seharusnya kita tidak berdiam diri," kata Sabeth.