REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Perdana Menteri (PM) Ukraina Areseny Yatseniuk meminta penyelidikan atas jatuhnya Malaysia Airlines MH17 yang menewaskan 295 penumpangnya.
Juru bicara PM Ukraina, Olga Lappo, mengatakan perintah langsung turun begitu muncul kabar insiden ini yang terjadi di atas perbatasan Ukraina-Rusia.
Ini menjadi kecelakaan tragis kedua Malaysia Airlines setelah pada Maret lalu MH370 hilang yang menewaskan seluruh penumpangnya. Sejauh ini belum ada penjelasan dan pengakuan dari pemberontak pro Rusia.
MH17 jenis Boeing 777 ini terbang dari Amsterdam, Belanda, menuju Kuala Lumpur, Malaysia. Otoritas penerbangan Malaysia mengakui kehilangan kontak MH17 ketika pesawat itu berada di udara Ukraina.