Jumat 18 Jul 2014 05:16 WIB

23 Warga Negara AS Jadi Korban Kecelakaan Pesawat MH17

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Chairul Akhmad
Pesawat Malaysia Airlines MH-17 dalam sebuah penerbangan menuju Polandia beberapa waktu lalu.
Foto: Reuters
Pesawat Malaysia Airlines MH-17 dalam sebuah penerbangan menuju Polandia beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO – Pesawat Malaysia Airlines MH17 mengalami kecelakaan dan jatuh di timur Ukraina, perbatasan Rusia sehingga menelan korban 295 orang, terdiri atas 280 penumpang dan 15 kru.

Sebanyak 23 warga negara Amerika Serikat (AS) menjadi korban dalam tragedi Kamis (17) tersebut. Jumlah tersebut berdasarkan data dari seorang pembantu kementerian di Ukraina.

Dilansir dari Reuters, Jumat (18/7), Presiden Barack Obama mengatakan kecelakaan tersebut merupakan 'tragedi mengerikan'. AS juga menawarkan bantuan apa pun yang diperlukan untuk menginvestigasi kecelakaan itu.

"MH-17 bukanlah sebuah insiden atau bencana. Itu adalah serangan teroris," ujar Presiden Ukraina, Petro Poroshenko.

Komandan militer separatis pro-Rusia, Igor Strelkov, menuliskan pada halaman media sosialnya—30 menit sebelum kabar jatuhnya MH-17 beredar—bahwa pasukannya telah menjatuhkan sebuah Antonov An-26 di wilayah yang sama. Ini adalah pesawat angkut turboprop.

Beberapa pesawat dan helikopter Ukraina memang telah ditembak jatuh dalam empat bulan pertempuran di daerah itu. Meski demikian, Moskow membantah pasukannya terlibat dalam insiden apa pun.

Hilangnya MH-17 adalah bencana kedua bagi Malaysia Airlines tahun ini. Maret 2014, pesawat Malaysia Airlines hilang misterius di Laut Cina Selatan dengan membawa 239 penumpang dalam perjalanan Kuala Lumpur-Beijing.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement