Sanlat Sambil Berlayar (1)

Rep: c78/ Red: Damanhuri Zuhri

Jumat 18 Jul 2014 09:25 WIB

kapal laut (ilustrasi). Foto: IST kapal laut (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,

Sebanyak 305 anak yatim dan dhuafa dilatih kemandirian.

JAKARTA -- Sejumlah kapal perang besar berjajar di pelabuhan markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Tanjung Priuk, Jakarta Utara.

Hampir semua tampak lengang kecuali Kapal Perang TNI AL KRI Tanjung Nusanive 937. Di ballroom kapal ini terlihat ramai.

Ratusan anak memenuhi ruangan tersebut berpakaian layaknya pelaut dan mengenakan topi khas angkatan laut.

Mereka peserta Orphanship, kegiatan pesantren kilat (sanlat) Ramadhan untuk anak-anak yatim. Kegiatan tersebut berlangsung sambil berlayar.

Orphanship merupakan kegiatan tahunan hasil kerja sama badan amil zakat nasional (Baznas) dan TNI Angkatan Laut.

Orphanship Ramadhan tahun ini berlangsung 17-19 Juli. Tujuannya, mendidik anak-anak itu mandiri, berakhlak, kreatif, dan cinta Tanah Air.

“Kegiatan ini menggabungkan dimensi keagamaan dan kelautan, diharapkan membangun cinta anak-anak akan laut, sehingga mereka bersemangat untuk menjaganya," kata Ketua Umum Baznas Didin Hafidhuddin Kamis (17/7).

Didin menjelaskan, acara yang diikuti 305 yatim dan dhuafa yang seluruhnya laki-laki. Usianya berkisar antara 12 hingga 15 tahun. Ini akan rutin digelar. Ia bertekad, setiap tahun Orphanship menghadirkan nuansa yang selalu baru, sehingga menarik.

Selain memperoleh pengajaran agama, anak-anak yatim dibawa berlayar menikmati keindahan Pulau Pramuka. “Kami juga berharap mereka tak pesimistis dengan keyatiman dan kedhuafaannya,” kata Didin. Justru sebaliknya, optimistis dan merancang masa depannya.

Di hadapan anak-anak yatim, Kepala Staf Komando Lintas Laut Militer Karma Suta mengatakan, Indonesia mempunyai sumber daya laut yang kaya. Tapi, negara belum memaksimalkan semua potensi yang ada tersebut.

Terpopuler