Jumat 18 Jul 2014 21:00 WIB

Aktivis Desak Penggunaan Puntung Rokok Ramah Lingkungan

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Organisasi peduli lingkungan ‘Keep Australia Beatiful’ di wilayah Queensland tengah mendesak Pemerintah Negara Bagian untuk mendukung pengembangan produk inovatif, yakni puntung rokok yang ramah lingkungan.

Lebih dari 7 milyar puntung rokok dibuang di Australia tiap tahunnya, dan membutuhkan lebih dari 15 tahun untuk terurai. (Foto: Damien Larkins)
Lebih dari 7 milyar puntung rokok dibuang di Australia tiap tahunnya, mengambil hampir 50% porsi sampah nasional.

Ketua organisasi peduli lingkungan tersebut, David Curtin, mengatakan, Australia harus memimpin penggunaan puntung rokok bio-degradasi atau yang mudah terurai, dalam produk rokok yang dijual di negara ini.

“Ini adalah produk yang masih dikembangkan dan dari apa yang saya pahami, belum ada satu negara pun yang mengatur penggunaan puntung rokok jenis ini,” jelasnya, baru-baru ini.

David menambahkan, agar teknologi memiliki dampak nyata, idenya harus didukung masyarakat dan juga Pemerintah Federal serta Negara Bagian.

“Jika Pemerintah Negara Bagian mengatakan bahwa hal itu adalah sesuatu yang membuat mereka antusias, mereka bisa menyemangati rekan di Pusat untuk melakukan hal yang sama, dan kemudian negara bagian lain harus mengikuti langkah serupa. Pemerintah dapat mengesahkan produk apa saja kapanpun,” tegasnya.

Upaya yang terjadi di Queensland, untuk mengenalkan produk puntung rokok ramah lingkungan, dipicu oleh tren global yang menuntut pabrik rokok menggunakan teknologi baru ini.

Puntung rokok ramah lingkungan terurai lebih cepat

Puntung rokok ramah lingkungan telah dikembangkan selama beberapa tahun dan David yakin bahwa produk ini segera siap dilempar ke pasaran.

“Produk ini dibuat dari bahan alami dengan kandungan seperti serbuk kanji yang mengikat, dan bisa terurai dalam 6 minggu,” tutur David.

Selama ini, punting rokok dibuat dari asetat selulosa, sejenis serat sintetik yang berasal dari bubur kayu, yang terlihat seperti kapas, namun sebenarnya terbuat dari filamen plastik.

Dalam sebuah percobaan untuk mengukur jumlah sampah rokok di Queensland tenggara, yang dilakukan organisasi David belakangan ini, lebih dari 14 ribu puntung rokok dikumpulkan dalam 20 hari.

“Di kota Brisbane dan wilayah Redlands, rata-rata puntung rokok yang kami kumpulkan sebanyak 2.000 batang per hari. Beberapa orang masih belum sadar bahaya yang disebabkan puntung rokok terhadap lingkungan,” utaranya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement