REPUBLIKA.CO.ID, KOTA GAZA -- Korban tewas warga Palestina di Gaza mencapai 260 pada Jumat (18/7) ketika Israel menekankan serangan darat pada hari ke-11 dari operasi besar-besaran yang dilakukan untuk membasmi serangan roket pejuang Gaza. Jumlah korban tewas Israel dalam kekerasan ini sementara naik menjadi dua dengan kematian tentara di Gaza, kata militer.
"Korban tewas dari pihak Palestina yang terbaru adalah dua orang dari keluarga Shami di Khan Yunis di Gaza selatan," kata juru bicara pelayanan darurat, Ashraf al-Qudra. Kematian menambah korban pada Jumat menjadi 19 orang.
Sebelumnya, empat anggota keluarga di Khan Yunis tewas, dengan dua lain dibunuh di kota utara Beit Hanoun. "Dan sebelum itu, tiga orang tewas oleh tembakan tank di timur Khan Yunis dan lainnya tewas di Shejaiyeh, sebelah timur Kota Gaza," kata Qudra.
Sementara itu lima orang tewas oleh tembakan Israel dalam serangan terpisah di selatan Kota Rafah, termasuk bayi lima bulan. "Di Gaza utara, tembakan tank-tank negara Yahudi menewaskan dua orang tidak lama setelah tengah malam di Beit Hanun," ujar Qudra.
Menurut data yang diberikan oleh Pusat Hak Asasi Manusia Palestina yang berbasis di Gaza, lebih dari 80 persen korban adalah warga sipil. Setidaknya 1.920 warga Palestina juga terluka. Sejak serangan Israel dimulai sebelum fajar pada 8 Juli, setidaknya 1.150 roket ditembakkan dari Gaza telah melanda Israel, dan 311 lainnya ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Iron Dome.
Di sisi Israel, satu warga sipil tewas oleh serangan roket pekan ini, dan seorang tentara Israel tewas di Gaza pada Jumat (18/7).Empat warga Israel lainnya terluka parah.
Ikuti Whatsapp Channel Republika