Jumat 18 Jul 2014 17:49 WIB

Terkait Pilpres, TNI Siap Ciptakan Rasa Aman

Simulasi Latihan Pembebasan Sandera Penanggulangan Teroris Pasukan Khusus TNI tahun 2014 di Mabes TNI Cilangkap, Jumat (18/7).
Foto: Pupsen TNI
Simulasi Latihan Pembebasan Sandera Penanggulangan Teroris Pasukan Khusus TNI tahun 2014 di Mabes TNI Cilangkap, Jumat (18/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- TNI ingin mengawal Pilpres 2014, dengan damai demi terciptanya rasa aman untuk masyarakat, bangsa dan negara. Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, guna menghindari spekulasi, TNI telah menghitung segala risiko ancaman yang muncul.

Menurut dia, kesiapan TNI dalam posisi tertinggi yang didapat dari hasil latihan, sebagai bentuk tanggung jawab prajurut kepada masyarakat Indonesia. “Dalam menghadapi situasi politik saat ini saya instruksikan agar pasukan TNI selalu siap,” ujar Moeldoko saat menyaksikan Latihan Pembebasan Sandera Penanggulangan Teroris Pasukan Khusus TNI tahun 2014 di Mabes TNI Cilangkap, Jumat (18/7).

 

Moeldoko menyatakan, tujuan latihan tersebut dihelat untuk menunjukkan kesiapsiagaan TNI dalam menghadapi segala kemungkinan buruk, berupa ancaman dan gangguan saat proses rekapitulasi Pilpres 2014 berlangsung.

Diharapkan, kehadiran TNI sanggup mewujudkan stabilitas keamanan di seluruh wilayah NKRI. Dengan begitu, Moeldoko mengimbau masyarakat untuk tenang sebab segala keamanan sudah dijamin TNI.

Adapun sasaran latihan itu adalah para prajurit pasukan khusus memiliki ketrampilan dan kemampuan dalam melaksanakan teknik Mobilisasi Udara (Mobud) dengan baik. Diharapkan, dengan simulasi latihan maka para prajurit TNI memiliki kecepatan bergerak mulai dari pemuatan helikopter, pemindahan udara, keluar dari heli dan dilanjutkan  aksi di daerah sasaran.

"Selain itu, juga untuk melatih kecepatan bergerak prajurit secara professional, gesit, lincah dan penuh dengan kewaspadaan," ujar mantan kepala staf Angkatan Darat (KSAD) itu.

 

Moeldoko melanjutkan, skenario latihan diawali dengan formasi arrow tail terbang dari Lanud Halim PK menuju daerah sasaran Guest House Mabes TNI AD Cilangkap dengan ketinggian 1.000 kaki. Setelah di atas area Guest House, satu Super Puma dan dua Bell 412 berputar yang selanjutnya memasuki sasaran (spot) untuk persiapan melaksanakan Rappeling And Fastrope.

Selanjutnya satu Bell 412 TNI AD berputar dan menunggu penjemputan  kemudian MI-17 terbang ke atas untuk melaksanakan pelolosan ke daerah yang aman. Kemudian tim kedua dengan menggunakan 6 Helikopter melaksanakan manuver Super Puma dan bell rappeling dan fastrope on spot(tim keamanan dan eksekutor).

 

Pada akhir kegiatan, Komandan Latihan (Danlat) Mayjen Fransens G. Siahaan yang merupakan panglima Divisi Infanteri I/Kostrad menyampaikan bahwa latihan itu melibatkan 52 personel. Mereka terdiri prajurit Kostrad, Kopassus, Marinir, dan Paskhas.

"Juga dilibatkan 10 pesawat helikopter, terdiri dua Heli Bell 412 TNI AL, dua Heli Bell 412 TNI AD, dua Heli Super Puma Nas 332 TNI AU, dan empat pesawat MI-17 TNI AD." 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement