REPUBLIKA.CO.ID, Pesan itu masih terngiang betul di benar Ketua DPP PAN, Didik Supriyanto. Itu adalah pesan terakhir sepupunya, Yuliastini. Dia dan suaminya, Jan Polisen, beserta kedua anaknya, Arjuna (5 tahun) dan Sri (3 tahun), berencana untuk mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jumat (18/7).
Niat itu ternyata tidak terwujud. Mereka sudah berupaya berangkat dengan Malaysia Airlines bernomor penerbangan MH 17. Ketika melewati wilayah udara Ukraina, pesawat itu menjadi sasaran serangan rudal negara pecahan Rusia tersebut. Semua penghuni kabin pesawat tewas, termasuk Yuli, Jan, dan kedua anaknya.
Didik pada mulanya tidak percaya, karena ada dua penerbangan Malaysia Airlines dari Amsterdam ke Indonesia. Pada Jumat pagi dia tetap ke Bandara Soekarno-Hatta. Langsung disambanginya kantor Malaysia Airlines untuk memastikan.
Nama-nama saudaranya diberikan kepada petugas. Pihak Malaysia Airlines kemudian mengkonfirmasi. Benar, mereka semua menumpangi MH 17 yang ditembak hancur di Ukraina. Setiap tahun, Yuli selalu menyempatkan diri mengunjungi Indonesia. Tujuannya untuk berlebaran atau sekadar liburan.
Komunikasi dengan kerabat dan keluarga di Indonesia sangat baik. Terus terjalin komunikasi antara kedua belah pihak. "Istri saya sempat chating dengan Yuli. Minta dibawakan bumbu masak Belanda," papar Didik mengenang.
Didik sendiri sudah memesan kamar hotel untuk mereka. Nantinya, jika sudah di Indonesia dijadwalkan untuk bertamasya keliling Ibu Kota dan sejumlah daerah. Didik dan keluarga juga sempat berencana untuk berangkat ke Belanda. Tentu untuk mengunjungi Yuli dan keluarga.
Namun sayangnya, niat itu kandas, karena tragedi MH 17 di wilayah udara Ukraina.