REPUBLIKA.CO.ID, Islam hadir sebagai rahmat bagi semesta alam. Setiap orang berhak mendapatkan cahaya Islam meski ia tinggal jauh di pelosok hutan dan gunung.
Semangat untuk menyampaikan dakwah kepada setiap insan inilah yang melandasi beberapa lembaga dakwah membuat program dai ke pedalaman. Terlebih saat Ramadhan hadir. Berbagai kegiatan dakwah dirancang untuk menghidupkan syiar Ramadhan.
Salah satu lembaga yang konsisten bagi dakwah di pedalaman Papua adalah Al-Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN). Presiden AFKN Ustaz Fadlan Garamatan mengatakan, secara umum ada peningkatan kualitas ibadah dan dakwah selama Ramadhan di Papua.
Ustaz Fadlan mengatakan, di sejumlah wilayah di Papua, seperti sejumlah kampung di Fak-fak, Merauke, Wamena, Bintuni, Raja Ampat, dan Kaimana menggelar khataman tilawah Alquran. Kampung yang satu dengan kampung yang lain saling berlomba untuk mengkhatamkan Alquran lebih dahulu.
"Antarkabupaten itu suka tanya-tanya, kampung sebelah sudah berapa juz? Mereka itu suka berlomba dan iri. Tapi, ini iri dalam arti yang baik, karena mereka tidak mau kalah tilawahnya dari kampung sebelah," papar Ustaz Fadlan.
Selain itu, untuk menyemarakkan Ramadhan juga digelar berbagai perlombaan tingkat remaja dan anak-anak. "Ada lomba membangunkan orang sahur. Jadi, siapa yang paling bagus suaranya dan siapa yang paling bisa berpantun-pantun.
Ada juga lomba azan, lomba hafiz Alquran, dan cerdas cermat. Itu semua dilakukan oleh masyarakat sendiri. Nanti pemberian hadiahnya pada tanggal satu syawal. Paginya shalat Id, sorenya pembagian hadiah bagi pemenang," papar tokoh perubahan Republika 2011 ini.
Ustaz Fadlan mengatakan, di Papua sudah ada 1.200 orang dai. Para dai tersebut terdiri atas 750 dai lokal dan 350 dai yang datang ke Papua untuk berdakwah.
Soal pengiriman dai, Ustaz Fadlan mengaku banyak bekerja sama dengan berbagai institusi dan ormas Islam. Seperti Ma'had Darus Sunnah yang dikelola Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, KH Ali Mustafa Ya'qub. Dalam program safari Ramadhan tahun ini ke Papua, Darus Sunnah telah mengirimkan 15 orang dai hingga tanggal 5 Syawal mendatang.
"Kita sudah punya dai stand by 750 dai yang bergerak dari kampung-ke kampung, lembah ke lembah, sungai ke sungai. Mereka inilah yang menghidupkan Ramadhan dan menggentarkan pedalaman dengan dakwah Islam," terang Ustaz Fadlan.