REPUBLIKA.CO.ID, BETHLEHEM -- Sebanyak 110 warga Palestina tewas dalam serangan darat Israel, Sabtu (19/7). Jumlah yang sangat besar ini tercatat, sejak Israel melangsungkan serangan darat selama kurang dari 48 jam.
Tidak hanya melakukan operasi darat, Israel juga terus mengintensifkan serangan dari udara dan laut. Rumah-rumah warga sipil di Jalur Gaza menjadi sasaran serangan-serangan tersebut.
Dilansir Maan News, sedikitnya 47 warga Palestina di wilayah pesisir kecil Jalur Gaza tewas, setelah sebelumnya 60 orang tewas dalam serangan intensif ini. Israel semakin menggencarkan serangan, hanya beberapa jam setelah menyetujui gencatan senjata yang diminta oleh PBB, Kamis (17/7).
Otoritas medis Gaza mengkonfirmasi 339 orang tewas, sejak Israel melakukan serangan selama lebih dari sepekan. Kebanyakan diantara korban tewas adalah warga sipil dan anak-anak. Jumlah korban yang terluka akibat serangan Israel di Jalur Gaza juga dilaporkan mencapai 2500 orang.
Israel terus mengintensifkan serangan dengan tujuan memukul mundur kekuatan Hamas di Jalur Gaza. Kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas tak kunjung ditemui.
Salah satunya akibat permintaan Hamas agar Israel menghentikan blokade mereka atas Jalur Gaza. Selama ini, Israel terus melakukan blokade atas Jalur Gaza, yang tidak hanya menyebabkan warga mengalami kesulitan ekonomi dan menerima bantuan dari negara lain.