REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Gatot Abdullah Mansyur mengatakan pihaknya akan menambah jumlah petugas di bandara menjelang Hari Raya Idul Fitri 1435 H.
"Jumlah petugas dilipatgandakan untuk memastikan para TKI sampai di rumah dengan selamat dan aman," ujar Gatot di Malang, Jawa Timur, Ahad.
Gatot tidak memungkiri banyaknya kasus-kasus pembiusan yang berakhir dengan perampasan harta benda para TKI saat mudik lebaran.
Pada awal Juli, sebanyak lima TKI mengalami pembiusan. Puluhan juta uang hasil kerja selama setahun di luar negeri raib. "Kami juga bekerja sama dengan polisi setempat dalam menghadapi kepulangan TKI ini," ujarnya.
Deputi Perlindungan TKI, Lisna Y Poelungan, mengatakan pihaknya memiliki standar prosedur dalam menghadapi TKI yang mudik tersebut. "Tidak hanya dengan kepolisian, kami juga bekerja sama dengan petugas Babinsa untuk memastikan TKI aman sampai di rumah," jelas Lisna.
Selain itu, di bandara juga ada pos pemulangan TKI. Petugas pada pos tersebut akan membantu kesulitan TKI di bandara.
"Kami juga mengimbau kepada para TKI untuk tidak membawa uang dalam bentuk tunai. Lebih baik uang disimpan di bank," imbuh Lisna.
Lisna memperkirakan setidaknya 200.000 TKI akan pulang ke Tanah Air pada tahun ini.
"Para majikan di luar negeri biasanya sudah paham dengan tradisi mudik di Indonesia," kata Lisna.