Senin 21 Jul 2014 08:46 WIB

Pemilu tak Diulang, Prabowo: Itu Kejahatan!

Red: Erik Purnama Putra
Prabowo Subianto (kiri) serta Ketua Umum NU (Nahdlatul Ulama) Said Aqil Siradj (kedua kiri) menghadiri Istigotsah untuk Indonesia di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Ahad (6/7).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Prabowo Subianto (kiri) serta Ketua Umum NU (Nahdlatul Ulama) Said Aqil Siradj (kedua kiri) menghadiri Istigotsah untuk Indonesia di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Ahad (6/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden Prabowo Subianto mengatakan, tidak akan menerima hasil Pemilu 2014, yang akan diumumkan pada 22 Juli. Dia menuding, KPU tidak menyelidiki secara benar berbagai dugaan kecurangan dalam pemilu.

Berdasarkan hasil hitung cepat oleh berbagai lembaga survei terkemuka, menunjukkan saingan Prabowo, Jokowi ditetapkan sebagai pemenang. tetapi, ketua dewan pembina Partai Gerindra tersebut meminta agar dilakukan pemilihan ulang di beberapa daerah sejalan dengan rekomendasi dari Bawaslu.

"Jika tidak, maka itu adalah kejahatan. Ini sangat banyak menimbulkan pertanyaan legitimasi dari keseluruhan proses (pemilu)," kata Prabowo kepada wartawan, dilansir Radio Australia, Senin (21/7).

Wakil Ketua Gerindra Fadli Zon mengaku, memiliki banyak bukti adanya kecurangan yang merugikan pihaknya "Kami meminta Kpanitia pemilihan untuk memecahkan masalah ini dengan menghitung ulang," pinta Fadli.