Senin 21 Jul 2014 14:24 WIB

Ani Yudhoyono jadi Tokoh Peduli Peningkatan Kecerdasan Anak 2014

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Esthi Maharani
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono menunjukkan jari bertanda tinta hitam bukti penggunaan hak suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 006, Desa Nagrak, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Rabu (9/4). (Republika/Aditya Pradana Putra
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono menunjukkan jari bertanda tinta hitam bukti penggunaan hak suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 006, Desa Nagrak, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Rabu (9/4). (Republika/Aditya Pradana Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono memperoleh anugerah sebagai Tokoh Peduli Peningkatan Kecerdasan Anak 2014 dari Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara.  

Penghargaan diberikan atas kerja keras dan pengabdian Ibu Negara selaku Ketua Dewan Pembina Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) dalam memprakarsai dan menyinergikan kekuatan bangsa untuk meningkatkan kecerdasan anak Indonesia.

Sebagai catatan, Ibu Negara memimpin pelaksanaan Program “Lima Pilar SIKIB” terdiri atas Indonesia Pintar, Indonesia Hijau, Indonesia Sehat, Indonesia Kreatif dan Indonesia Peduli.  

LKBN Antara menilai, apresiasi dan penghargaan sangat layak diberikan kepada Ibu Negara yang selama hampir 10 tahun menjalankan misi membantu mencerdaskan anak  bangsa.  

"Di tengah kesibukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ibu Negara masih sempat memimpin proyek raksasa kemanusiaan." kata Direktur Pemberitaan LKBN Antara Akhmad Kusaeni selaku Ketua Komite Award 2014 seperti dikutip dari keterangan pers yang diterima Republika, Senin (21/7).  

Secara khusus,  LKBN Antara menyampaikan penghargaan terhadap Program Indonesia Pintar.  Dalam program dengan motto "Gemar Membaca Meraih Cita-Cita", Ibu Negara memimpin dengan misi utama memberantas buta huruf, kebodohan dan menyejahterakan kehidupan masyarakat Indonesia terutama kaum perempuan dan anak-anak.  

Indonesia Pintar menjangkau daerah yang tidak terjangkau (to reach the unreached), dan diimplementasikan dalam aksi nyata di lapangan berupa Mobil Pintar, Motor Pintar, Kapal Pintar dan Rumah Pintar.

 

Program Rumah Pintar sudah memiliki payung hukum berupa Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2013.  Rumah Pintar tidak hanya menginsipirasi UNESCO, salah satu lembaga di bawah naungan PBB, tetapi juga akan dijalankan di Timor Leste dalam memberikan pendidikan nonformal yang inklusif. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement