Selasa 22 Jul 2014 06:25 WIB

Sepuluh 'Kamera Terbang' Pantau Arus Mudik di Riau

Pesawat tanpa awak (Drone). Ilustrasi.
Pesawat tanpa awak (Drone). Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kepolisian Daerah Provinsi Riau akan menyiapkan sepuluh unit "kamera terbang" atau helicam (helikopter remote) di sejumlah wilayah rawan macet untuk memantau kemacetan saat musim mudik Idul Fitri 1435 Hijriah.

"Saat ini baru satu yang ada atau dikirimkan oleh Korlantas Mabes Polri dan akan ditempatkan di Kabupaten Kampar," kata Kapolda Riau Brigjen Condro Kirono kepada pers di Pekanbaru, Senin (22/7).

Ia mengatakan, penempatan di Kampar karena daerah itu berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Barat yang tiap tahun memang selalu terjadi kepadatan kendaraan arus mudik.

Kapolda mengatakan, akan ada sepuluh unit helicam yang akan ditempatkan di Riau untuk kemudian dialokasikan ke sejumlah daerah kabupaten/kota dengan tingkat kerawanan kemacetan cukup tinggi. "Untuk saat ini hanya satu dulu, yang sembilan lagi menyusul dan akan membantu kepolisian dalam memantau arus mudik dan kemacetan tengah kota," katanya.

Kamera terbang atau helicam menurut dia merupakan rancangan Korlantas Mabes Polri untuk mempermudah kerja kepolisian di lapangan. Awalnya, kata dia, alat ini hanya untuk memantau jika terjadi insiden kecelakaan, atau saat medan yang ditempuh dalam upaya penyelamatan cukup sulit.

"Seperti kecelakaan yang mengakibatkan kendaraan jatuh ke dalam jurang, tentu membutuhkan pemantauan melalui alat ini untuk mengetahui kondisinya dan peralatan apa saja yang dibutuhkan guna menyelamatkan korban," katanya.

Dari situ, lanjut dia, Korlantas kemudian berinisiatif untuk mengembangkan fungsinya menjadi alat pemantau dari udara di setiap peristiwa kemacetan.

"Jadi tidak perlu ada banyak personel di satu titik rawan macet. Alat ini sudah ukup membantu kepolisian dalam menjalankan tugas di lapangan terlebih gambar yang dihasilkan cukup jernih. Begitu terjadi kemacetan, petugas langsung akan melakukan penguraian secepatnya," kata dia.

Menurut dia, halicam juga dilengkapi dengan alat pendeteksi lokasi (GPS) yang berfungsi untuk mengatur jarak dan lokasi yang dituju. Efektifnya, demikian Kapolda, alat tersebut juga bisa kembali dengan sendirinya jika baterainya sudah menipis atau mulai habis.

"Jadi tidak perlu khawatir alat itu akan hilang atau jatuh saat kehabisan baterai. Halicam ini akan sangat membantu kepolisian dalam memantau arus mudik Lebaran tahun ini," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement