REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI—Kasus penyakit demama berdarah dengue (DBD) di Kota Sukabumi cukup tinggi. Pasalnya, di sepanjang 2014 khususnya mulai dari Januari hingga pertengahan Juli terdapat sebanyak 342 orang warga yang terkena penyakit yang ditularkan nyamuk aedes aegypti tersebut.
‘’Sampai dengan Juli ini jumlah kasus DBD tepatnya mencapai 342 orang,’’ ujar Kepala Seksi Pengendalian Penyakit (PP) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi, Irma Agristina, kepada Republika, Selasa (22/7). Selain itu sebanyak empat orang warga meninggal dunia karena DBD.
Sementara pada 2013 lalu jumlah kasus DBD secara keseluruhan mencapai sebanyak 597 orang. Setahun sebelumnya yakni 2012 kasusnya mencapai 962 orang.
Ditambahkan Irma, kasus DBD biasanya mengalami peningkatan pada musim pancaroba atau peralihan musim dari hujan ke kemarau. Namun, pada Juli ini belum terjadi peningkatan kasus penyakit DBD.
‘’Tapi tetap harus waspada karena pada Juli ini biasanya menjadi puncak kasus DBD,’’ terang dia. Oleh karena itu masyaraka diminta untuk menggiatkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di lingkungannya masing-masing.Menurut Irma, kegiatan PSN memang harus rutin digiatkan khususnya menghadapi musim pancaroba.
Salah satu upayanya dengan melaksanakan kegiatan 3-M secara rutin. Upayanya yakni menutup, menguras bak penampungan air, dan mengubur barang-barang bekas yang dapat digunakan tempat bersarang dan berkembang biak nyamuk aedes aegypti.