REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang pelajar SMP kedapatan membawa senjata tajam jenis celurit ketika melakukan Sahur on the Road (SOTR) di kawasan Jalan Asia Afrika, Senayan, Jakarta Pusat.
Pelajar SMP itu diamankan petugas Patroli Polsek Metro Tanah Abang ketika dilakukan pemantauan terhadap kelompok masyarakat yang melakukan kegiatan SOTR.
Pelaku berinisial ILH, warga Kampung Baru II, Kelurahan Pesanggrahan, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Dia tidak dapat berkutik ketika diamankan oleh petugas pada Selasa (22/7) dini hari.
"Petugas patroli kami mendapati seorang pelajar membawa senjata tajam berupa celurit pada saat SOTR, dan langsung kami amankan barang bukti baik tersangka dan saksi untuk penyidikan lebih lanjut," ujar Kapolsek Metro Tanah Abang, AKBP Anom Setyadji, Selasa.
Tak lama setelah pelaku diamanakan, pukul 02.30 WIB datang sekitar 600 pengendara motor yang diduga merupakan rekan atau kelompok SOTR dari pelaku dan berhenti di depan Mapolsek Metro Tanah Abang.
Diduga, kelompok tersebut datang ke Mapolsek setelah diberitahu oleh pelaku. Selain itu, kelompok tersebut diduga juga berasal dari sekolah yang sama (tingkat SMP dan alumni).
Anom mengatakan pihaknya langung menghimbau kepada kelompok SOTR untuk membubarkan kegiatannya. Kelompok tersebut langsung melarikan diri ke arah Permata Hijau.
Saat kelompok tersebut membubarkan diri, empat orang dan 3 motor tertinggal sehingga kembali dievakuasi ke Polsek Metro Tanah Abang.
"Disimpulkan sementara bahwa kegiatan SOTR hanya bersifat konvoi, tidak ada kegiatan sosialnya," terang Kapolsek.
Selain itu, Anom menegaskan akan memberikan sanksi tilang terhadap pelanggaran lalu lintas yang dilakukan peserta SOTR yang tidak memiliki SIM dan STNK. "Secepatnya kami akan panggil orangtua dan hubungi pihak sekolah," tambahnya.