Selasa 22 Jul 2014 12:49 WIB

Kontak Senjata Militer-Gerilyawan Filipina Tewaskan 18 Orang

Militer Filipina
Foto: AP
Militer Filipina

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pertempuran antara tentara Filipina dan satu kelompok gerilyawan di selatan negara itu menewaskan 18 orang dalam satu hari, kata militer Selasa.

Tujuh belas anggota gerilyawan Pejuang Kemerdekaan Islam Bangsamoro (BIFF) dan seorang tentara tewas dalam baku tembak sepanjang Senin di pulau Mindanao, Filipina selatan, kata Brigjen Eduardo Panglilinan, komandan militer daerah itu.

"Salah seorang dari tentara kami tewas dalam serangan itu. Sejumlah 17 gerilyawan juga tewas ketika pasukan kami membalas serangan itu dalam baku tembak berikutnya," kata jenderal itu kepada wartawan.

Pertempuran mereda Selasa tetapi militer tetap siaga, dengan helikopter-helikopter tempur terbang rendah dan kendaraan-kendaraan lapis baja di parkir di jalan-jalan Cotabato City, satu pusat perdagangan di daerah itu.

"Tidak ada baku tembak lagi tetapi kami tetap meneruskan operasi-operasi kami di lapangan," kata Pangilinan.

Pertempuran dimulai Senin subuh ketika gerilyawan BIFF menyerang pos-pos depan militer di Provinsi Maguindanao yang dilanda kerusuhan.

Aksi kekerasan itu kemudian meluas ke provinsi tetangga Cotabato Utara sebelum gerilyawan mundur, kata Pangilinan.

Juru bicara BIFF Abu Misry Mama menolak pernyataan militer mengenai kejadian-kejadian itu dengan mengatakan hanya empat petempurnya tewas.

"Hanya empat petempur kami tewas. Kami tidak pernah berbohong mengenai jumlah korban kami karena adalah satu kehormatan meninggal sebagai mujahiddin," katanya.

Ia mengatakan BIFF telah melakukan serangan-serangan untuk membalas pnculikan militer terhadap seorang ayah Muslim dan putranya pada 3 Juli.Militer sebelumnya membantah tuduhannya, menyebut itu sebagai propaganda.

Badan-badan kesejahteraan sosial wilayah itu mengatakan setidaknya sembilan warga sipil cedera dan lebih dari 30 keluarga terpaksa melarikan diri karena pertempuran baru itu.

BIFF memisahkan diri dari kelompok gerilyawan utama Front Pembebasan Islam Moro (MILF) tahun 2008.

MILF yang berkekuatan 10.000 anggota melakukan gencatan senjata dan perundingan perdamaian dengan pemerintah bagi pembentukan satu wilayah otonomi bagi daerah-daerah yang berpendudu mayoritas Muslim di selatan negara yang sebagian besar penduduknya beragama Kristen.

Akan tetapi BIFF, yang diperkirakan memiliki ratusan petempur menolak perundingangan-perundingan itu dan masih menuntut satu negara Islam terpisah di Filipia selatan.

Kelompok itu sebelumnya melakukan serangan-serangan d Mindanao dalam suaha-usaha untuk mengganggu usaha-usaha perdamaian.

Berbagai kelompok gerilyawan Muslim yang bersenjata termasuk MILF melakukan pemberontakan di Filipina selatan sejak tahun 1970-an yang bertujuan meraih kemerdekaan atau otonomi bagi mnoritas Muslim di Mindanao, yang mereka anggap sebagai tanah air lehuru mereka.

Sekitar 150.000 orang diperkirakan tewas dalam konflik itu.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement