Selasa 22 Jul 2014 16:43 WIB

Muslim Namibia Eksis Melalui Peran Sosial (2)

Windhoek, Ibukota Namibia.
Foto: Wikipedia.org
Windhoek, Ibukota Namibia.

Oleh: Fuji Pratiwi

Meningkat

Pada 1990-an, Muslim Namibia masih sangat sedikit dan hanya beberapa keluarga. Muslim saat itu berasal dari Afrika Selatan. Setelah kemerdekaan, Muslim Namibia memperkirakan jumlah mereka sekitar 250 orang.

Namibia didominasi pemeluk Kristen. Pada 2013, jumlah Muslim di negeri berpenduduk 2,1 juta jiwa ini memang masih tergolong sedikit, antara 4.000 dan 5.000 orang, tapi jumlahnya terus meningkat.

Mereka juga berasal dari beragam suku, termasuk suku terbesar di Namibia Ovambo, Damara dan Nama. Saat ini, Widnhoek menjadi kota dengan jumlah Muslim terbanyak, antara seribu dan 2.000 jiwa.

Semakin terlihatnya eksistensi Muslim dan Pemerintah Namibia yang terbuka terhadap berbagai agama dinilai berdampak positif bagi perkembangan Islam di Namibia.

 

Imam masjid

Jika dibandingkan ke peran skala nasional, peran Muslim Namibia masih kecil karena komunitasnya pun hanya 0,5 persen dari total populasi. Namun, nilai-nilai Islam yang mengatur pernikahan, sistem ekonomi yang adil, kesehatan, dan banyak aspek kehidupan lainnya tetap disuarakan Muslim Namibia.

Imam masjid Soweto Islamic Center, Syekh Abubakr Tjipanga, yang diwawancari Bucher mengungkapkan, Soweto Islamic Center sendiri didirikan pada 1986.

Sekitar 50 Muslim dan 10 Muslimah menjadi jamaah tetap masjid kecil di sana. Soweto Islamic Center memiliki hubungan erat dengan komunitas Muslim di berbagai wilayah, terutama dengan South Africa National Zakah Fund (SANZAF).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement