Rabu 23 Jul 2014 11:33 WIB

Ahok Curhat ke Jokowi Soal Masalah Monorel

Rep: C63/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ahok
Foto: Republika/Yasin Habibi
Ahok

REPUBLIKA.CO.ID, BALAI KOTA -- Meski sudah ditetapkan sebagai presiden terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), mulai hari ini Jokowi kembali menempati posisinya kembali sebagai Gubernur DKI Jakarta, begitu pun dengan Basuki Tjahaja Purnama 'Ahok' kembali menempati Wakil Gubernur.

Bertemu Jokowi, Ahok yang sebelumnya menjabat sebagai Plt Gubernur DKI Jakarta banyak menceritakan permasalahan di DKI yang sempat ditinggal Jokowi hampir dua bulan tersebut terutama masalah transportasi.

Salah satu yang diungkapkan Ahok kepada Jokowi yakni soal kelanjutan proyek Monorel yang hingga saat ini belum jelas. Diceritakan Ahok, Jokowi pun sependapat dengan dirinya, untuk tidak menjalin kerja sama jika PT Jakarta Monorail selaku pemegang proyek tersebut tidak bisa meyakinkan Pemprov DKI.

"Tadi sudah ngomong, termasuk monorel kita bahas, beliau bilang kalau desainnya enggak masuk akal ya enggak bisa," kata Ahok usai bertemu Jokowi di Balai Kota, Rabu (23/7).

Namun, menurut Ahok, Jokowi dan dirinya akan tetap menunggu persyaratan yang sudah diajukan Pemprov kepada DKI kepada PT JM hingga bulan Agustus. Diberitakan sebelumnya, Pemprov DKI memberi tenggat waktu selama tiga bulan kepada PT JM untuk memenuhi persyaratan yang salah satunya jaminan investasi sebesar lima persen sejak Mei lalu.

"Monorel kalau desainya gak sesuai, kita akan setop. Kita tunggu sampai Agustus desainnya seperti apa. Pak Jokowi setuju," kata mantan Bupati Belitung Timur tersebut.

Selain itu, keduanya juga membahas mengenai proyek transportasi berbasis rel di Jakarta dan juga Transjakarta. Kepada Jokowi, Ahok juga meminta jika nantinya Jokowi sudah dilantik menjadi presiden, untuk memberi otoritas khusus kepada DKI.

"Terus nanti kalau bus saya sudah cukup, saya mau menyetop BBM subsidi di DKI. Jadi itu, sama jalan-jalan yang punya pusat kasih ke DKI saja," ujar Ahok.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement