REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) yang baru dijadwalkan dilantik pada Kamis (24/7) besok. Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, pergantian pucuk pimpinan di Angkatan Darat itu dilakukan sebagai upaya untuk melakukan regenerasi dan tidak ada kaitannya dengan hal lain termasuk politik.
"Sudah biasa, sebelumnya juga sudah terjadi, tidak ada unsur politik, 'pure' kepentingan organisasi," katanya di kompleks Istana Presiden Jakarta, Rabu (23/7).
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah menunjuk Pangkostrad Letnan Jenderal Gatot Nurmantyo untuk menggantikan KSAD Jenderal Budiman. "Ya, Keppres-nya telah ditandatangani dan KSAD akan segera dilantik," kata Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha, dalam pesan singkat kepada Antara di Jakarta, Selasa (22/7).
Pada kesempatan sebelumnya, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto mengatakan pergantian KSAD Jenderal Budiman tidak ada unsur politik. "Pergantian ini tidak ada kaitannya dengan peristiwa politik apapun," katanya.
Pergantian pimpinan TNI, menurut dia, merupakan hal yang lumrah dalam rangka regenerasi di lingkungan TNI. Semua pergantian pejabat di TNI sudah direncanakan dengan saksama. "Pergantian pejabat TNI diperlukan untuk kepentingan organisasi," katanya.