Rabu 23 Jul 2014 18:38 WIB

Utusan Palestina Desak PBB Hentikan Agresi Israel

Seorang pemuda Palestina lari setelah dibidik tank Israel.
Foto: thewe.cc
Seorang pemuda Palestina lari setelah dibidik tank Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, PBB-- Utusan Palestina untuk PBB mengangkat foto anak-anak yang dibunuh di Gaza dan membacakan nama-nama mereka yang tewas Selasa ketika ia mendesak Dewan Keamanan PBB melakukan tindakan.

"Atas nama rakyat Palestina, kami menanyakan: Apa yang telah dilakukan masyarakat internasional untuk menghentikan pertumpahan darah ini, menghentikan tindakan kejam Israel," tanya Riyad Mansour dalam satu sidang mengenai krisis Gaza.

Dengan mengenakan satu pita hitam,ia menunjukan foto keluarga-keluarga yang menanganani jenazah-jenazah anak-anak dan mmbacakan nama para korban muda yang meninggal, "Umama Al-Hayyeh, berusia 9 tahun;Dima Isleem, dua tahun ; Mohammad Ayyad, 2 tahun' Rahaf Au Jumaa, berusia empat tahun."

Dalam sidang darurat Ahad, Dewan Keamanan PBB menyerukan gencatan senjata segera dan menuntut perlindungan bagi warga sipil, tetapi gagal memperoleh langkah yang lebih kuat untuk menyetujui satu resolusi resmi.

"Tanpa tindakan yang tegas, resolusi-resolusi dan pernyataan-pernyataan Dewan Keamanan lemah sementaa para warga sipi yang tidak berdaya tidak mendapatkan bantuan dari mesin perang Israel yang kejam," kata Mansour.

Jordania mengajukan satu rancangan resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera, perlindungan bagi warga sipil dan penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza. Rancangan resolusi itu, yang AFP peroleh menyerukan pencabutan blokade Israel atas Gaza dan memulai kembali usaha-usaha untuk mencapai satu perjanjian perdamaian dua begara bagi Israel dan Palestina.

Tetapi masih tetap tidak jelas kapan rancangan resolusi itu akan dibahas di Dewan Keamanan yang terbelah itu, dengan Amerika Serikat diperkirakan akan mengajukan keberatan pada naskah itu. Para utusan dari sekitar 60 negara antri untuk menyampaikan pernyataan di Dewan Keamanan PBB.

Sementara Israel tetap melancarkan serangan udara dan penembakan dan para pejuang Hamas membalas serangan itu dengan menembakkan roket-roket. Akibat serangan Israel itu jumlah korban menjadi lebih dari 600 orang dalam konflik yang kini memasuki minggu ketiga.

Wakil utusan Israel menyatakan negaranya bertindak untuk membela diri menghadapi serangan Hamas, yang menuduh korban pihak Palestina dijadikan sebagai " bahan bakar bagi satu mesin propaganda."

"Ini bukan satu perang yang kami pilih. Itu adalah usaha terakhir kami," kata David Roet, yang menambahkan bahwa Israel menyetujui tawaran gencatan senjata tidak seperti halnya dengan Hamas yang menolaknya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement