REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mengatakan, Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Joko Widodo dan Jusuf Kalla akan dihadapkan banyak tugas di sektor ekonomi. Salah satunya, kondisi utang pemerintah dan swasta terus meningkat.
Hal tersebut akan menggerus kemampuan pemerintah untuk membiayai pembangunan jika tidak ditangani secara sungguh-sungguh. Tugas besar lainnya, menyelesaikan defisit anggaran, mengentaskan praktik korupsi, dan lainnya.
Ketua Dewan Pengurus Nasional IAI Prof Mardiasmo mengatakan, hanya dengan kebijakan ekonomi yang transparan dan memenuhi prinsip-prinsip good governance, cita-cita membentuk welfare state dapat terwujud.
''Karena itu diperlukan orang-orang yang memiliki kredibilitas dan kapabilitas, serta kompetensi teknikal yang mumpuni untuk bisa menjalankan amanat itu,'' kata dia, Rabu (23/7).
Menurut Mardiasmo, bila Indonesia menginginkan pertumbuhan ekonomi bahkan sampai digit dobel, maka harus ada transparansi dalam perekonomian. Itu dilakukan melalui penerapan good corporate governance (GCG) dalam setiap sendi perekonomian.
Dia mengatakan, pos-pos pemerintahan harus diisi oleh orang-orang yang memiliki kapabilitas dan kompetensi teknikal yang mumpuni. Tim ini juga mesti diterima pasar (investor), domestik dan global.