REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Provinsi Sulawesi Utara terus mendorong industri kecil menengah abon ikan untuk bisa masuk pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2015.
"Sulut mendorong produk abon ikan agar bisa masuk MEA 2015," kata Kepala Bidang Fasilitasi Pengembangan IKM Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Alwy Pontoh di Manado, Rabu.
Hal itu, dilakukan pihaknya karena ada ratusan industri mikro dan rumah tangga di Sulut yang melakukan usaha tersebut.
Karena itu, Disperindag terus memfasilitasi para IKM abon ikan dengan melakukan bimbingan teknis (bimtek) kepada 30 IKM di Kabupaten Minahasa Utara (Minut) dan Kota Bitung.
Para IKM ini, dibekali agar mampu memproduksi abon ikan secara baik dan higienis agar bisa bersaing dalam pasar MEA 2015 nanti.
"Kekayaan laut yakni perikanan di Sulut sangat banyak sehingga didorong pengembangan klaster ikan yang memiliki nilai tamba," katanya.
Tenaga Fungsional Bidang Perekayasaan Pangan Kementerian Perindustrian Ahmad Sufiardi mengatakan Sulut memasok sebanyak 15 persen produksi ikan tuna di Indonesia.
"Angka ini cukup besar, dan menandakan bahwa produk perikanan Sulut sangat diminati baik masyarakat domestik maupun mancanegara," jelas Ahmad.