REPUBLIKA.CO.ID, KADUNA -- Dua ledakan bom yang diduga menargetkan mantan pemimpin militer Nigeria Muhammadu Buhari dan ulama terkemuka Sheik Dahiru Bauchi menewaskan puluhan orang, Rabu (23/7). Kedua target itu dilaporkan selamat.
Komisioner Polisi Negara Umar Usman Shehu mengatakan sedikitnya 39 orang tewas dalam ledakan itu. Jumlah korban tewas diperkirakan terus bertambah.
Presiden Goodluck Jonathan mengutuk insiden itu. Buhari mengatakan ledakan itu jelas merupakan upaya pembunuhan yang berasal dari kendaraan yang bergerak. "Saya berhasil selamat, namun tiga staf keamanan saya menderita luka ringan," ujar dia.
Buhari saat ini menjabat sebagai pemimpin partai oposisi yang kritis terhadap Presiden Jonathan. Pada saat kejadian, Sheik Bauchi tengah memberikan ceramah tahunan Ramadhan. Dia adalah ulama yang menentang keras Boko Haram.
Ledakan kedua terjadi sekitar 2,5 jam setelah ledakan pertama. Ledakan terjadi di sebuah pasar di Kaduna. Lebih dari 50 kendaraan hancur. Saksi mata mengatakan korban bergelimpangan.
Gubernur Kaduna Mukhtar Ramalan Yero lantas memberlakukan jam malam selama 24 jam. Akibatnya, banyak warga terjebak di kantor karena tidak bisa pulang ke rumah.