REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, realisasi investasi proyek penanaman modal pada triwulan II-2014 sebesar Rp 116,2 triliun. Jumlah investasi PMDN sebesar Rp 38,2 triliun, sedangkan PMA tercatat sebesar Rp 78 triliun.
PMA terbesar berasal dari Singapura dengan porsi sebesar 28,4 persen atau 2,1 miliar Dolar AS. "Singapura itu juga basis dari perusahaan negara lain sehingga investasinya besar," ujar Kepala BKPM Mahendra Siregar dalam konferensi pers realisasi penanaman modal triwulan II-2014, Kamis (24/7).
Negara kedua terbesar adalah Malaysia dengan porsi sebesar 8,3 persen. Negara tersebut melakukan penanaman modal sebesar 0,6 miliar dolar AS. Mahendra mengatakan, pada periode saat ini memang terjadi peningkatan yang tinggi dari investasi Malaysia, terutama di sektor perkebunan.
Berdasarkan sektor usaha, sektor tanaman pangan dan perkebunan masuk lima besar dalam realisasi PMA. Realisasi PMA di sektor tersebut tercatat sebesar 0,6 miliar dolar AS.
Sementara itu, negara ketiga terbesar dalam PMA adalah Jepang dengan porsi sebesar 7,9 persen atau 0,6 miliar dolar AS. Disusul oleh Inggris dengan porsi sebesar 7,9 persen atau 0,6 miliar dolar AS. Lalu AS dengan porsi 5,4 persen atau 0,4 miliar dolar AS. Negara lainnya sebesar 42,1 persen atau 3,1 miliar dolar AS.