Kamis 24 Jul 2014 13:36 WIB

Realisasi Investasi Cetak Rekor, Menkeu: Bagus Dong!

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Nidia Zuraya
INVESTASI(illustrasi)
INVESTASI(illustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Chatib Basri memberikan tanggapan terkait realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA) kuartal II 2014 yang diumumkan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Kamis (24/7).  Realisasi penanaman modal secara kumulatif di enam bulan kedua tahun ini mencapai Rp 116,2 triliun atau tumbuh 16,4 persen dibandingkan periode yang sama pada setahun silam.

Sedangkan dibandingkan kuartal I 2014, realisasi penanaman modal bertumbuh sembilan persen. "Wah bagus dong, bagus. Hebat berarti Pak Mahendra (Kepala BKPM Mahendra Siregar)," ujar Chatib kepada wartawan saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan. 

Berdasarkan data BKPM, jumlah investasi PMDN kuartal II Rp 38,2 triliun atau tumbuh 15,4 persen dari periode sama tahun lalu. Lalu, PMA tercatat sebesar Rp 78 triliun, meningkat 16,9 persen yoy.

Menurut Chatib, dampak realisasi investasi kuartal II akan terasa enam bulan sesudahnya. "Ya nanti akan terasa di pemerintahan berikut," kata Chatib. 

Secara kumulatif untuk tahun ini, target realisasi investasi diproyeksikan Rp 456,6 triliun. Perinciannya target PMDN Rp 159,3 triliun dan target PMA Rp 297,3 triliun. 

Salah satu upaya untuk mengejar target realisasi investasi adalah keberadaan beleid peraturan pemerintah terkait reinvestasi. Saat ditanya kapan PP tersebut akan dilansir, mantan Kepala BKPM ini memberikan penjelasannya.

"Iya segera. Dari kita sudah, lagi sirkular RPP-nya. Lagi sirkular itu ditandatangani menteri-menteri lain supaya nanti bisa masuk," kata Chatib. 

Lebih lanjut, Chatib menyebut fasilitas ini bertujuan meredam repatriasi keuntungan perusahaan asing di dalam negeri. "Supaya capital flow aja. Kita kan fokus di capital flow dulu supaya neraca pembayarannya beres."

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement