REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Siswono Yudhohusodo mengatakan musyawarah nasional (munas) Partai Golkar sebaiknya diselenggarakan pada 2015, sesuai keputusan munas sebelumnya.
"Dalam AD/ART partai memang menetapkan masa bakti kepengurusan selama lima tahun pada 2009-2014. Namun pada Munas di Pekanbaru, Oktober 2009, telah memutusakan munas berikutnya pada 2015," kata Siswono Yudhohusodo di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Kamis (24/7).
Siswono menyatakan tidak sependapat juga ada usulan yang menginginkan agar munas Partai Golkar dipercepat menjadi Oktober 2014. Ia menyarankan, agar semua kader Partai Golkar menghormati keputusan munas sebelumnya yang telah memutuskan menjadwalkan munas berikutnya pada 2015.
"Tidak perlu melakukan percepatan munas. Kita hormati keputusan munas sebelumnya," kata Wakil Ketua Badan Kehormatan DPR RI ini.
Di sisi lain, Siswono juga menyayangkan langkah politik Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, sepanjang selama proses Pemilu Presiden 2014, antara lain memberhentikan tiga kader muda partai yang potensial.
Ketiga kader tersebut adalah, Agus Gumiwang Kartasasmita, Nusron Wahid, dan Poempida Hidayatullah, yang ketiganya adalah anggota DPR RI.
"Mereka adalah kader-kader terbaik partai yang telah membuktikan mampu mendulang banyak suara hingga terpilih menjadi anggota DPR RI," katanya.